Chapter 48 : Jadi Teman?

30 3 1
                                    

"Gila, pinggang gue pegel" ucap Hana meregangkan tubuhnya

"Husstt, jangan berisik" ucap Bu siska mmperingati

Saat ini, Hana tengah membuat rangkuman tentang perkemahan dengan tulis tangan ini merupakan hukuman nya dari Pak Dika

"Iyah ibu cantik" ucap Hana mengalah

"Saya rasa buku ini cukup" ucap Juna menaruh 3 buku di hadapan Hana, buku yang di bawa Juna mengani perkemahan.

Bisa di bilang hanya, Hana yang di hukum oleh Pak Dika, karena gegabah sedangakan Juna hanya di nasehati saja.

"Thanks" ucap Hana

"Saya akan bantu memilih materi² untuk kamu rangkum" ucap Juna

"Thanks, junaedi" ucap Hana

Bu Siska bahkan mengucek matanya untuk melihat kejadian ini, biasanya kedua orang ini selalu bertengkar dimana pun dan kapan pun.

Tapi sekarang, mereka terlihat akur bahkan duduk di meja yang sama.

"Kapan harus di kumpulkan?" Tanya Juna

"Minggu depan, gue cuman punya waktu sedikit" ucap Hana

"Mau saya bantu menulis?" tanya Juna

"Enggak usah, kalau Pak Dika ngeliat ada perbedaan tulisan, pasti lu juga kena" ucap Hana

'Tapi bukan nya bagus yah, kalau Juna di hukum, hahaha tapi yaudah lah dia juga udah bantu gue' batin Hana yang terkadang berniat jahat.

Masa istirahat telah berakhir, Hana sudah kembali ke kelasnya begitu pun dengan Juna yang bahkan sudah pergi ke kelas seblum bel berbunyi.

Sejujurnya Hana tak terbiasa dengan tatapn teman kelasnya, yang selalu menatapnya keheranan

Apalagi jika bertemu murid dari kelas lain atau jurusan lain mereka juga ber ekspresi heran.

"Jadi ada apa ini? Gue colok yah mata kalian satu²" ucapa Hana kesal menatap teman kelas nya

"Hana, gimana kita enggak bingung tadi pagi aja lu kesekolah berangkat bareng Juna, dan saat istirahat kalian berdua pergi ke perustakaan bareng" jelas Agus

"Biasanya lu sama Juna, selalu berantem setiap ketemu, tapi kali ini kalian tenang² aja" ucap Mega

"Hana, jangan² lu-" ucap Dewi

"Woy, berisik kalian kenapa seolah gue kayak maling sendal sih, bener² bikin gue keganggu aja" ucap Hana kesal karena ditanya seperti ini

"Hana lu kan tau, hampir semua di seolah ini penggemar Juna, lu bisa abis sama mereka nanti" ucap Agus mencoba mengingatkan

"Gue aja enggak ada apa² tuh sama dia, kenapa kalian semua heboh, enggak² lebih tepatnya, kenapa kalian satu sekolah heboh, hah?" Ucap Hana dengan emosi, karena merasa tak nyaman di perhatikan sejak pagi.

"Jawab lu semua, atau mau gue colok lobang hidung kalian satu²" ucap Hana tanpa takut²

Agus menghela nafasnya dan tersenyum lega

"Gue sekarang lega, enggak perlu khwatir lu bakal di pepes penggemar Juna, pasti mereka udah ketakutan kalau liat lu aja" ucap Agus terlihat lega.

~•••~

Saat pulang sekolah, Hana masih melanjutkan kegiatan merangkumnya di kelas, selagi sekolah belum tutup.

"Masih banyak" gumam Hana mengeluh

Hana sudah menempelkan koyo ke sisi keneing kanan dan kiri nya, sedikit untuk meredakan nyeri di kepalamya

Rumi datang menyusul Hana, dengan mrnatapnya kasihan

Hate Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang