Keuangan keluarga Niskala memang baik-baik saja. Tapi kebiasaannya untuk membantu orang tuanya sudah melekat sejak sang Ayah berhenti bekerja di kantor lamanya karena akibat ancaman Danuar Mahendra. Dewita--ibunya hanya seorang tukang jahit pakaian yang membuka bisnis toko pakaian di rumah dan dijual juga secara daring. Semenjak kecelakaan, Adam selalu merasa waspada terhadap kondisi kedua orang tuanya. Adam sering ikut menemani Ibu mengantarkan pesanan pelanggan. Bahkan kadang-kadang ia meminta izin untuk melakukannya sendiri dan membiarkan Dewita tinggal di rumah.
Efek yang diterima Niskala dari seluruh ancaman Danuar masih melekat dalam kehidupannya. Namun, Niskala tidak bisa diam dan menerimanya begitu saja, kan?
Ia menghela napas saat melihat namanya melejit di pencarian nomor satu di IMS NEWS. Berita kebenaran tentang bukti Barata yang hilang itu terungkap; pelakunya adalah Niskala. Ia tidak mengelak. Toh memang begitulah yang terjadi. Namun, ia tahu kalau berita yang diunggah di portal berita IMS tidak sepenuhnya murni. Berita itu sudah dilebih-lebihkan. Niskala tahu pelakunya adalah Windu. Tidak ada orang lain yang tahu kebenarannya selain Yosa dan cukup memiliki kebencian terhadap dirinya selain Windu, kan?
Gadis itu bahkan secara terang-terangan muncul di berita sebagai narasumber. Niskala sudah tak heran lagi. Karena setengah kebohongan yang diungkapkan Windu dalam wawancara untuk berita itu, nama Niskala menjadi jelek di mata orang. Apa yang diinginkan Windu menjadi kenyataan. Kini, Niskala menjadi bulan-bulanan murid IMS dan bahkan netizen lebih luas karena beritanya sudah menyebar ke sosial media yang lain. Semua orang meneriaki namanya dengan penuh hujatan dan hinaan.
Niskala lagi-lagi menganggapnya sebagai hukuman.
Gara-gara itu, Niskala terpaksa dihentikan dari pekerjaannya sebagai guru les privat. Pemilik rumah bilang kalau dia tidak mau anaknya tahu kalau Niskala adalah pencuri yang membantu Danuar Brawijaya menyembunyikan kejahatan. Ibu anak yang les dengan Niskala ini sebenarnya baik. Wanita itu percaya kalau dirinya tidak mungkin pencuri. Sekalipun iya, pasti ada alasan. Ibu anak tersebut berkata kalau tidak ingin Niskala mendengar hinaan yang dilontarkan tetangga sekitar jika melihat Niskala. Tahu sendiri kebanyakan manusia mulutnya memang tidak bisa diajak kerja sama. Yang ada malah ada rumor tanpa dasar yang menyebar karena spekulasi ibu-ibu yang doyan bergosip sambil membeli bahan masak dari tukang sayur keliling.
Awalnya Niskala merasa putus asa. Ia tidak bisa menolak permintaan ibu dari anak itu. Terpaksa kontrak les privat diputus dan Niskala mendapatkan bayaran untuk bulan ini. Tiga hari Niskala bingung bagaimana mendapatkan pekerjaan lain di saat namanya sedang dicap buruk. Bisa saja ia diam di rumah. Tapi tidak berbuat apa-apa karena ulahnya sendiri malah membuat Niskala menjadi sosok anak dan kakak yang gagal.
Beruntungnya--entah bagaimana lagi Niskala harus mendeskripsikan rasa syukurnya atas seluruh kebaikan Yosa selama ini--ia dikenalkan dengan sepupu yang baru saja membuka kafe di dekat perumahan mereka. Yosa mengatakan kalau kafe tersebut sedang membuka lamaran pekerjaan.
Tanpa berpikir panjang, Niskala langsung melesat untuk mendaftarkan diri. Saat sesi wawancara, Niskala sempat takut kalau akan didiskualifikasi begitu ia diminta menceritakan latar belakangnya. Niskala bahkan sempat terkejut kalau si bos ini tahu siapa dirinya dan bagaimana reputasinya saat ini. Namun, lagi-lagi Niskala harus mengucap lebih banyak kata syukur. Bosnya begitu pengertian.
“Kita yang cuma kalangan bawah dan menengah memang nggak ada apa-apanya di mata mereka yang berkuasa. Mereka bahkan seenak jidat manfaatin kelemahan kita, apalagi soal keluarga. Harusnya yang dikecam itu Danuar Brawijaya, bukan siswa berprestasi kayak kamu. Semua orang selalu melakukan kesalahan, termasuk kamu. Mencuri memang nggak baik, dan saya nggak membenarkan hal itu. Tapi saya yakin kamu layak diberi kesempatan lain.”
Itulah yang dikatakan bos Niskala, sepupu Yosa yang baru berusia muda. Pemilik kafe itu menerima Niskala setelah beberapa kali tes dan wawancara. Setelah menjalani latihan singkat, Niskala akhirnya bekerja di kafe yang baru buka itu. Tak tanggung-tanggung, bos bahkan meletakkan Niskala pada tugas penjaga kasir. Tapi sesekali ia membantu membersihkan dan rapi-rapi meja kursi kalau suasana kafe masih sepi atau baru buka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐄𝐋𝐋𝐎, 𝐒𝐈𝐌𝐒!
Teen Fiction[ COMPLETED ] Cerita dimulai sejak munculnya Barata Aswatama, siswa IMS--International Mandala School--dengan kesabaran setipis kertas dan bertemperatur kasar yang akhirnya kembali masuk sekolah setelah mengalami kecelakaan di awal tahun ajaran baru...