Hari demi hari berlalu. Niskala sudah dalam kondisi terbaiknya. Tubuhnya sudah kembali pulih. Meski terkena musibah sakit, Niskala tetap harus mengerjakan, tugas sekolah dari IMS yang terus mengalir seperti air di sungai.
Menjelang siang, Niskala menghabiskan waktunya di kafetaria. Suasana kafetaria ramai seperti biasanya. Tempat itu selalu menjadi pilihan pertama para siswa setelah bel istirahat berbunyi karena selain tempatnya nyaman, kafetaria IMS juga menyediakan makanan gratis. Hal itu menjadi culture shock pertama yang dirasakan Niskala. Sebagai murid beasiswa penuh, ia tidak perlu membayar uang komite, dana pembangunan sekolah, dan dana-dana lainnya. Segala fasilitas sekolah dapat digunakan Niskala dengan gratis, termasuk makanan yang disediakan di kafetaria walaupun tidak semuanya bisa diperolehnya. Niskala bahkan sampai terkejut setengah mati kalau bukan Catherine yang bilang bahwa dana kafetaria per bulan mencapai angka 5 juta.
Itu seperti ... serius?!
Niskala akui memang makan siang yang disediakan di IMS enak-enak, dan semuanya dari bahan berkualitas tinggi. Tapi tetap saja, kan? Niskala bukan dari keluarga berada, karena itu ia sangat bersyukur bisa diterima secara cuma-cuma di sekolah yang elite ini. IMS menjadi salah satu sekolah di Jakarta yang diidam-idamkan remaja lulusan SMP.
Pamor IMS memang sebesar itu. Selain karena siswa di sana orang berduit semua, mereka juga punya kecerdasan yang bisa dibilang diatas rata-rata. Berada di antara orang pintar dan kaya raya menjadi tantangan tersendiri bagi Niskala yang hanya memiliki salah satunya.
Omong-omong soal IMS dan kafetaria, saat ini Niskala sedang menikmati makan siangnya dengan Catherine—teman sekelasnya. Gadis bernama lengkap Catherine Mahdalena itu adalah blasteran. Ayahnya seorang Indonesia, dan Ibunya orang New York, Amerika Serikat. Rambutnya berwarna pirang kecoklatan asli, dan bola mata cokelat keabu-abuan.
“Nis, how your feel right now?”
Niskala menautkan alisnya. “Sehat kok. Kenapa?”
“Hei, gue lagi ngomongin Barata tau.”
“Oh....” Kepalanya mengangguk-angguk. Kemudian, Niskala bergidik. “Nggak tahu,” jawabnya pelan. Ia kembali menyuapkan sendok ke mulutnya guna menyudahi rasa laparnya.
Di sisi lain, Catherine hanya mencibir dan akhirnya pasrah. Memang bukan keputusan baik membicarakan nama Barata di depan Niskala yang sebenarnya sedang pura-pura kuat. Gadis blasteran itu memilih menikmati makan siangnya sambil scroll media sosial dari ponselnya.
Bukan rahasia umum lagi, yang namanya Catherine Mahdalena itu tidak akan bisa lepas dari ponselnya. Dia dijuluki ratu gosip karena pengetahuannya tentang apa yang terjadi di seluruh kalangan dan lapisan masyarakat. Latar belakang keluarganya membuat Catherine dengan mudah mendapat informasi-informasi yang diinginkannya. Ditambah lagi kepribadiannya yang supel dan mudah bergaul, membuat Catherine bisa menjadi pengumpul informasi yang baik.
Di tengah kenikmatan makan siang itu, tiba-tiba muncul seseorang yang menghampiri meja mereka. Seolah kedamaian Niskala dan Catherine direnggut serentak, mereka melemparkan tatapan tajam kepada pelaku kebisingan yang ke mana-mana selalu membawa penggemar setia yang mengekor di belakangnya.
“Berisik lo, Yos!” cebik Catherine.
Yosa hanya terkekeh. Dia mendekat ke arah telinga Catherine, kemudian membisikkan sesuatu. “Gue ada info, nih.”
Mendengar hal tersebut, Catherine langsung melirik tajam ke arah lima perempuan yang selalu dekat-dekat dengan Yosa. “Hi, girl! Mending kalian pergi deh. He tell me, if you’re so annoyed him.”
Lantas, kelima perempuan itu langsung menatap satu sama lain. Kemudian merutuk Catherine yang secara langsung mengusir mereka. Alhasil, kelima perempuan itu pergi dari sana. Yah, Catherine senang-senang saja. Toh, dia tidak pernah suka sama cewek-cewek yang hobinya mengerumuni laki-laki. Apalagi modelan Yosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐄𝐋𝐋𝐎, 𝐒𝐈𝐌𝐒!
Teen Fiction[ COMPLETED ] Cerita dimulai sejak munculnya Barata Aswatama, siswa IMS--International Mandala School--dengan kesabaran setipis kertas dan bertemperatur kasar yang akhirnya kembali masuk sekolah setelah mengalami kecelakaan di awal tahun ajaran baru...