32 || SIMS; SELESAI

8 3 0
                                    

IMS HIGHLIGHT NEWS :
BARATA ASWATAMA RESMI RILIS KLARIFIKASI
TERKAIT MASALAH DAN KASUS SIMS!

(20/04) Melalui kanal resmi IMS, Barata Aswatama (17) merilis sejumlah pernyataan mengenai permasalahan yang terjadi di IMS.

Pertama-tama, kecelakaan yang dialaminya pada akhir Juli 2020 adalah percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka D.B. seorang calon anggota dewan kota yang akan menyalonkan dirinya dalam pemilihan 2024 yang akan mendatang. Motif dari kecelakaan ini adalah karena Barata Aswatama mengetahui sejumlah kebenaran tentang D.B. yang diduga telah melakukan banyak kejahatan. Salah satunya adalah: penyuapan pihak sekolah IMS.

Kebenaran yang diketahui oleh Barata Aswatama adalah D.B. berusaha membungkam kepala sekolah untuk memutar fakta perundungan yang terjadi di IMS. Putri D.B., W.B. melakukan perundungan pada salah satu siswa IMS, yaitu M.S. Karena tidak ingin dikeluarkan dari sekolah, D.B. menyuap kepala sekolah untuk membuat pernyataan palsu, yaitu W.B. adalah korban dari perundungan M.S., padahal sebaliknya.

Dari sumber terpercaya, W.B. ikut terlibat dalam kecelakaan Barata Aswatama. Saksi mengatakan bahwa pada saat itu W.B. meminta sang Ayah untuk melakukan sesuatu terhadap reputasinya di sekolah.

Karena mengetahui kebenaran ini, Barata Aswatama berniat untuk menguak fakta yang sebenarnya. Dari penyelidikannya, Barata Aswatama justru menemukan lebih banyak petunjuk tentang rumor buruk semasa perjalanan karier D.B. Hal ini diketahui oleh putrinya, W.B. sehingga meminta D.B. untuk melakukan sesuatu. Akhirnya, D.B. memanfaatkan orang terdekat Barata Aswatama, yaitu N.P. untuk mencuri bukti yang dimiliki Barata.

Selanjutnya, mengenai N.P. yang mencuri bukti.

N.P. terpaksa melakukannya karena D.B. menerornya dengan serangkaian ancaman pada keluarganya. Diketahui bahwa D.B. membuat Ayah N.P. dipecat dari pekerjaan kantor lamanya, memanipulasi kecelakaan pada Ibu N.P. yang nyaris menghilangkan nyawa korban, serta menyebarkan rumor tak berdasar pada adik N.P. sehingga mengalami perundungan di sekolahnya. Karena terus diancam oleh D.B., N.P. terpaksa melakukan apa yang diperintahkan oleh D.B., yaitu mencuri bukti.

Perlu digarisbawahi, N.P. melakukan tindakan itu karena mendapat tekanan besar dari D.B. yang terus mengirimnya ancaman.

Terkait dengan masalah N.P., dia hanya mencuri bukti Barata Aswatama dan menyerahkan ke pihak D.B. Sedangkan kecelakaan yang dialami oleh Barata Aswatama adalah murni perbuatan D.B. untuk menghilangkan saksi mata. “Keterlibatan N.P. dalam kecelakaan itu adalah nol,” ungkap Barata saat menjelaskan.

(02/2021) Pasca pemulihan dan rehabilitasi, Barata Aswatama kembali ke sekolah dengan kondisi yang tidak begitu baik. Dia mengalami amnesia karena benturan yang sangat keras dari kecelakaan yang dialami Juli tahun lalu. Barata Aswatama menjalankan kehidupannya sebagai siswa IMS biasa yang tidak mengetahui apa-apa. Sementara itu, N.P. dan rekannya tengah mengumpulkan bukti terkait kasus D.B. dan bersiap-siap untuk menangkapnya.

Pada (03/2021) D.B. berhasil ditangkap oleh organisasi yang diikuti N.P. di IMS dan menyerahkan D.B. beserta bukti ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.

Tidak berselang lama, W.B. menyebarkan berita kebohongan tentang N.P. dan membongkar kesalahannya di masa lalu, yaitu mencuri bukti yang sudah dikumpulkan oleh Barata Aswatama. Akan tetapi, informasi yang dibeberkan W.B. sudah dilebih-lebihkan sehingga publik termakan berita hoaks. Karena hal ini, N.P. memutuskan untuk mengundurkan dari IMS dan melanjutkan pendidikannya di sekolah yang baru. Namun, karena berita yang disebarkan W.B. sebagian telah dimanipulasi, N.P. harus mengalami perundungan di sekolah barunya.

Barata Aswatama yang mengetahui kebenaran mulai bertindak. Sejumlah saksi berdatangan. Salah satunya adalah M.S., korban perundungan W.B. pada kala itu. M.S. mengatakan bahwa berita-berita yang tersebar itu kurang tepat dan hiperbola. Pembantu rumah tangga keluarga W.B. turut serta memberikan kesaksian tentang betapa buruknya bekerja di keluarga tersebut.

Detelah melalui banyak penyelidikan, terbukti bahwa W.B. sudah menyebarkan berita yang dilebih-lebihkan, serta melakukan perundungan terhadap M.S. di masa lalu dan berbohong bahwa dirinya yang menjadi korban perundungan. W.B. akhirnya menjalani sidang komite dan dikeluarkan dari IMS secara tidak terhormat.

Dari penyelidikan lanjutan, kejahatan besar D.B. akhirnya terbongkar, seperti penggelapan uang, perdagangan ilegal, manipulasi, penyalahgunaan kekuasaan, penyuapan politik, dan sebagainya. Saat ini D.B. sedang menjalani masa tahanan dan menanti persidangan pertamanya pada minggu mendatang.

Dari pernyataan yang diberikan Barata Aswatama (17/04) terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan:
1. W.B. merundung M.S. dan melakukan playing victim.
2. D.B. menyuap pihak sekolah untuk menutupi kasus putrinya.
3. D.B. melakukan percobaan pembunuhan pada Barata Aswatama yang mengetahui kasus penyuapan tersebut.
4. D.B. memanfaatkan status sosial N.P. untuk mencuri bukti.
5. D.B. melakukan ancaman secara nyata.
6. W.B. menyebarkan berita kebohongan N.P. sampai harus mengalami perundungan dan hinaan tak berdasar.

Barata Aswatama mengakhiri rilisan klarifikasi di kanal resmi IMS dengan catatan, “Saya rasa cukup untuk menyebarkan berita yang tidak jelas kebenarannya. Untuk saat ini, saya memantau perkembangan D.B. dalam persidangan. Selain mengharapkan D.B. mendapatkan hukuman yang setimpal, saya tidak mempermasalahkan hal yang lain.” (17/04).

Keterangan :
D.B. : Danuar Brawijaya
W.B. : Windu Brawijaya
N.P. : Niskala Pradeeva
M.S. : Marina Sandekala

𝐇𝐄𝐋𝐋𝐎, 𝐒𝐈𝐌𝐒!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang