O5 || MEMORI YANG MEMOAR

9 3 0
                                    

Maret, 2020.

Waktu itu Niskala masih kelas sepuluh semester dua, dan dia baru tahu ada event besar di IMS yang sangat dinanti-nantikan setiap tahunnya oleh seluruh murid. Mereka menamainya dengan Festival IMS. Kebetulan, tahun itu festival akan sedikit berbeda. Untuk memperingati 75 tahun berdirinya sekolah, festival akan diadakan selama lima hari berturut-turut. Puluhan stan dan pameran didirikan. Festival dibuka untuk umum. IMS juga turut mengundang para donatur, termasuk para alumni dari berbagai generasi.

Di hari terakhir yang sangat ditunggu-tunggu, yaitu puncak acara akan ada pertunjukan dari setiap kelas. Ya, mereka harus menampilkan sebuah pentas drama. Temanya bebas. Boleh mementaskan naskah hasil buatan sendiri atau menggunakan naskah drama yang sudah ada. Bahkan mereka diperbolehkan mementaskan pertunjukan yang sudah ada, misalnya menampilkan kisah dari disney atau semacamnya.

Niskala memang sedang ambisius-ambisiusnya, jadi dia berusaha sebaik mungkin untuk ikut serta dalam penampilan. Lalu, entah bagaimana bisa, Niskala justru terpilih menjadi karakter utama dan akan beradu peran dengan Barata Aswatama yang langsung mengajukan diri saat pemeran utama perempuan ditetapkan.

Kelas 10-A, mereka berniat menampilkan kisah romantis Cinderella. Katanya, "Kita memang nggak bikin naskah sendiri kayak kelas lain, tapi penampilan kita pasti bakal jadi yang terbaik."

Bagaimana mereka tahu itu?

Entahlah. Mereka sangat percaya diri.

Setelah semua siswa di kelas A secara bergiliran menampilkan kemampuan akting mereka, terpilihlah beberapa kandidat utama untuk menampilkan kisah Cinderella untuk puncak acara. Salah satu dari mereka adalah Niskala. Setelah seleksi untuk yang kesekian kalinya, Niskala resmi menjadi karakter Cinderella dan Barata menjadi pangeran yang sedang mencari cinta.

Selama satu bulan, para pemain utama sibuk berlatih di auditorium-jadwal latihan sudah dibagi klub teater untuk semua kelas, sedangkan yang lain turut membantu melakukan persiapan mulai dari pakaian, make up, dan perlengkapan yang dibutuhkan. Dan kalau Niskala bilang kelas A sangat totalitas, maka itu benar adanya. Siapa yang tidak terkejut coba saat tiba-tiba teman sekelasnya datang membawakan gaun biru yang indah persis seperti milik Cinderella hanya demi pentas drama untuk festival sekolah?

Catatan, hal semacam ini hanya berlaku untuk siswa IMS yang kekayaannya sudah tidak perlu diragukan lagi.

Lalu, puncak acara pun tiba.

Niskala benar-benar gugup sampai semalam dia tidak bisa tidur. Dijemput Yosa, dia harus sampai di IMS pagi-pagi buta untuk persiapan terakhir. Dari jam 6 pagi, Niskala sudah didandani. Tidak terlalu mewah, tapi terlihat sekali elegan. Dengan gaun pertama yang sedikit lusuh karena Niskala akan memerankan Cinderella, yaitu gadis muda yang tinggal bersama Ibu dan dua saudara tirinya dan dipaksa mengurus pekerjaan rumah sebelum akhirnya di klimaks penampilan Cinderella berubah menjadi gadis yang sangat cantik.

Urutan penampilan sudah dibagikan seminggu lalu secara acak. Entah beruntung atau tidak, kelasnya mendapat urutan tengah. Kemudian, tibalah giliran kelas A tampil di panggung utama. Akting mereka jauh lebih baik dari latihan selama sebulan. Perjuangan yang tidak sia-sia. Akhir dari penampilan itu dihadiahi tepuk tangan yang sangat meriah, sorak-sorai dari para penonton, juga siulan meminta ulang. Seluruh pemain turun dari panggung setelah memberikan salam terakhir sebelum akhirnya mereka turun panggung.

Di backstage, para pemain disambut hangat oleh teman-teman sekelas lain yang membantu menyiapkan banyak hal. Niskala sangat beruntung mendapat kelas yang sangat solid. Penampilan tadi adalah penampilan pertama Niskala yang sangat berkesan. Dia tidak akan pernah melupakan dan menyesali latihan selama satu bulan yang luar biasa susah payah itu.

𝐇𝐄𝐋𝐋𝐎, 𝐒𝐈𝐌𝐒!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang