"Tiana, ayo ke balai kota ada pasar malam di sana."
"Pasar malam?"
"Iya, pemerintah membuat perayaan untuk pelantikan kenaikan tahta ratu yang baru, ratu Wilhelmina. Taman-taman kota sudah disulap menjadi pasar malam yang megah, kau mau datang, kan? Hari ini perayaan dimulai. Tapi kita pergi malam hari saja, agar tidak panas."
"Semua orang boleh pergi?"
"Iya, terbuka untuk semua kalangan. Inlander dan orang Eropa atau Asia. Semua boleh datang."
"Aku pakai kebaya saja, boleh kan?"
"Terserah padamu, Tiana. Tapi jika kamu memakai kebaya dan berjalan di samping saya, orang-orang akan memandang dengan tatapan menghakimi. Jika kamu merasa nyaman dan bisa mengabaikan mereka, saya tidak akan melarang. Dan memakai kebaya akan membuat para orang Eropa tidak memperdulikanmu disana, bahkan para pelayan sekalipun."
"Orang Eropa juga membuka warung disana?"
Jasper tersenyum mendengar pertanyaan Tiana, orang Eropa membuka warung terdengar sangat menggelitik perutnya, tapi dia menahan diri untuk tidak tertawa. Tiana akan meradang jika dia tertawa sekarang.
"Bukan warung, hanya kedai dan lapak-lapak kecil."
Mereka sekarang duduk di taman rumahnya dokter Liesbeth, sementara kedua empunya sedang bekerja di rumah sakit. Tiana sudah pindah dari hotel ke rumah dokter Liesbeth. Jasper tidak keberatan, karena itu membuat kedua dokter itu semakin dekat dengan Tiana. Jasper punya ketakutan dokter Hans akan berubah pikiran. Sejujurnya tawaran menjadi dokter di pabrik sangat tidak seimbang dengan posisinya sekarang, wakil kepala dokter di rumah sakit pemerintah. Namun, dokter Hans, terutama dokter Liesbeth sangat menyayangi Tiana, hanya itu daya pikat yang mampu Jasper tawarkan.
"Ya sudah, aku akan memakai gaun yang kemarin kamu belikan saja. Tapi semua gaun itu tidak ada disini."
"Oh ya. Semua kopermu ada di kamar saya. Masih di hotel, nanti saya akan meminta engku mengantarnya kemari."
"Centengmu itu orang Batavia?"
"Bukan dia dari tanah Sumatera, tapi ikut tanding beladiri disini. Papa mulai tertarik saat melihat dia bisa menumbangkan lima orang sekaligus."
"Wow, dia sangat jago."
"Iya, dia juaranya saat itu. Kira-kira delapan tahun lalu."
"Tiana, saya mau bertemu teman dari KNIL, namanya Noah, kebetulan dia sedang cuti dan berada di Batavia. Apa kamu mau ikut?"
"Tidak, aku mau melanjutkan tidurku. Mama Liesbeth mengajakku berbicara sepanjang malam."
"Dokter Liesbeth tidak tidur dengan suaminya?"
"Mama Liesbeth tidur di kamarku. Dokter Hans semalam tidur di rumah sakit, ada pasien gawat yang masuk saat malam hari."
Tiana melirik ke kiri dan kanan, kemudian merendahkan tubuhnya, tangannya mengisyaratkan Jasper untuk ikut menunduk dan mendekat.
"Apa?" tanya Jasper.
"Pasien itu seorang pejabat tinggi, mama Liesbeth bilang dia terkena penyakit kelamin akibat sering tidur dengan banyak wanita. Dan tidak ada yang boleh tahu tentang penyakitnya, sebab itu hanya dokter Hans yang diperbolehkan merawatnya ." Tiana berkata dengan suara pelan.
"Lalu mengapa kamu harus berbisik-bisik begitu? Kamu belum tentu mengenal dia."
"Aku tahu dia siapa, wajahnya sering muncul di koran. Kamu dan papamu pasti mengenalnya juga, Jasper."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasper & Tiana
Historical FictionKisah cinta antara seorang Belanda totok dengan wanita pribumi. Menjadi tentara di KNIL adalah hal yang tak pernah terlintas dalam benak Jasper van Dijk, gaji yang ditawarkan pemerintah memang mengiurkan, tapi sebagai anak tuan tanah kaya raya, gul...