10. Sah

3.4K 132 33
                                    

Vote dulu sebelum baca!!!

Heppy reading😘


********

Sedangkan di tempat yang lain, seorang pria sedang tertidur diatas kasurnya sambil menatap ke arah langit-langit kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan di tempat yang lain, seorang pria sedang tertidur diatas kasurnya sambil menatap ke arah langit-langit kamarnya. Menerawang jauh ke arah masa depan.

Pria itu adalah Elgara, dia masih saja memikirkan tentang pernikahannya besok. Dia ingin menolak tapi keluarganya tetap akan memaksanya sampai dia mau. Kabur Pun percuma, Elgara belum kerja dia masih numpang sama orang tuanya, kalau dia kabur dia mau makan apa? Masa dia harus makan batu sih?

"Maaf Ara, aku ingkar janji," ucap Elgara dan memejamkan matanya.

___________________________

Hari ini tepat pada hari Senin, tanggal delapan November, Elgara akan menikahi seorang gadis asal Makassar, tempat kelahiran Daddy nya.

Saat ini Elgara, Hasan, Laura, dan sopir kakeknya berada di dalam mobil pengantin yang dalam perjalanan ke tempat di mana pernikahan akan dilangsungkan.

Elgara dulu percaya dengan omongan orang-orang yang mengatakan pernikahan merupakan momen sakral yang membuat kedua mempelai beserta keluarga dan tamu berbahagia, tapi ternyata Elgara tidak bahagia samasekali. Bahkan dia merasa pernikahan ini merupakan musibah baginya.

Laura yang berada di samping putranya melihat wajah Elgara yang nampak seperti singa yang kelaparan. "Senyum dikit El!" perintah Laura yang melihat wajah putranya yang ditekuk.

"Kamu mau tamunya pada kabur liat muka kamu?!" lanjutnya berbisik.

Elgara memutarkan bola matanya malas kemudian menjawab. "Bagus dong kalau tamunya kabur, El nggak jadi nikah."

"Ohh, kamu udah siap hidup miskin?" tanya Hasan yang mendengar perkataan Elgara.

Mendengar perkataan Daddy-nya, Elgara langsung melengkungkan bibirnya, tersenyum terpaksa.

Emangnya siapa juga yang mau hidup miskin? Elgara tidak ingin hal itu terjadi.

Mobil yang ditumpangi Elgara dan disusul empat mobil lainnya berhenti di depan gedung hotel ternama. Tempat dimana pernikahan akan dilangsungkan.

Hasan turun dari mobil kemudian disusul yang lainnya.

Mereka bejalan beriringan dengan Elgara yang berada ditengah-tengah mereka.

Mereka para perempuan menggunakan baju bodo yang merupakan baju adat Bugis-Makassar. Dilengkapi dengan perhiasan emas yang mereka pakai.

Laura, Nenek dan juga Mala memakai kalung yang kelihatannya berat. Entah berapa gram berat kalungnya, atau mencapai kilogram? Mungkin.

ElgaZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang