23. Ngambil motor

1.9K 88 10
                                    

Hello guys 👋

Kalian masuk sekolahnya tanggal berapa?

Jangan lupa vote nya yah!!!

Penuhin komentarnya guys!!!

Heppy reading

*********

"Cepetan dikit kek Dev, gue kebelet berak nih," ucap Elang berteriak sambil menahan beraknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cepetan dikit kek Dev, gue kebelet berak nih," ucap Elang berteriak sambil menahan beraknya.

Ini semua karena dia terlalu banyak makan di rumah Elgara dan perutnya kenapa sakitnya harus ditengah jalan sih? Kenapa nggak dari tadi aja pas di rumah Elgara.

Mereka saat ini sedang menuju apartemen Elgara. Devan dan Elang berboncengan menggunakan motor Zahra, Firman mengendarai motor Elgara, Raka mengendarai motornya dengan Elgara. Sedangkan mobil Elgara dia simpan di rumah orang tua nya.

"Bacot lo ah! Udah mau sampai nih," balas Devan berteriak juga.

"Cepetan! Gue beneran nggak tahan lagi!"

Devan mengencangkan laju motornya dan melewati polisi tidur tanpa memelankan kecepatan motornya. Elang yang berada di belakangnya sampai terangkat dari jok motor. Untungnya dia dengan refleks memegang jaket Devan. Kalau tidak? Sudah dipastikan dia terjatuh ke aspal.

"Anjir, tai gue nongol dikit nih," teriak Elang saat merasakan tai nya keluar sedikit. Ingat!!! Hanya sedikit yah.









Setelah sampai, mereka berjalan beriringan menuju lift.

"Lambat banget sih Lo jalannya!" Ujar Elgara pada Elang yang jalannya sangat lambat. Elang berjalan dengan kaki yang ia rapatkan.

"Keknya tai nya udah keluar tuh," ujar Devan.

"Tai," beo Firman.

Elang sampai ke dalam lift. Kemudian pintu lift nya tertutup.

"Ih, anjir! Kok bau tai sih?" Ucap Devan sambil menutup hidungnya.

"Iya, bau tai," timpal Firman sembari menutup hidungnya dengan bajunya.

Begitupun dengan Elgara dan Raka yang juga menutup hidungnya dengan jaketnya. Kecuali Elang yang berdiri dengan kaku.

"Lo beneran berakin celana lo Lang?" Tanya Devan. Dia pikir Elang hanya bercanda.

Elgara, Raka, dan Firman menatap Elang yang berdiri dibelakang.

Tanpa Elang jawab pun, mereka sudah tahu jawabannya. Sudah pasti Elang memberaki celananya, karena wajah pria itu sudah bercucuran keringat dingin. Kentara sekali kalau dia sedang menahan tai nya agar tidak keluar dari lubang pantatnya.

ElgaZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang