Hello seng 👋💗
Vote dan komennya jangan lupa yah 💐
Happy reading
*********
Elgara dan Zahra saat ini berada di ruang tamu. Mereka mengerjakan tugas PKN yang akan mereka kumpul besok.
Sudah dua minggu berlalu setelah kejadian malam itu yang membuat rumah tangga mereka semakin harmonis.
Elgara banyak menghabiskan waktu bersama Zahra ketimbang teman-temannya. Kalaupun dia nongkrong, dia akan pulang sebelum jam sebelas malam.
Mereka juga sudah kembali ke apartemen Elgara.
Ting!
Elgara membuka aplikasi WhatsApp di handphonenya. Keningnya mengkerut saat melihat nama kontak yang baru saja mengirim pesan.
'Temui gue di tempat biasa.'
'Ada yang mau gue omongin.'
"Kamu udah dapat jawabannya?" Tanya Zahra dengan mencondongkan tubuhnya ke Elgara.
Elgara tersadar dari lamunannya dan segera mematikan hp nya.
"Belum," jawab Elgara. Dia takut kalau Zahra membaca chat nya.
Zahra menatap Elgara dengan mata menyipit, membuat Elgara semakin gelagapan.
"Kenapa?"
"Ada ji kah itu otak mu?"
Ctak!
"Maksud lo apa, hah?!"
Zahra mengelus jidatnya yang di jitak Elgara. "Kamu udah dari tadi nyari jawaban nya dan masih belum ketemu. Kamu cuman cari jawaban dari dua soal sedangkan saya tiga-belas dan udah saya dapat jawabannya. Padahal kamu cuman ngetik di google soalnya, nggak perlu baca buku mas---"
"Husss...." Elgara meletakkan jari telunjuknya di bibir Zahra.
"Diam sayangku...," ucap Elgara.
Dan--- berhasil! Zahra diam bukan karena jari Elgara, tapi karena panggilan pria itu yang membuatnya membisu.
Elgara terkekeh kecil melihat ke terdiaman Zahra dan juga pipi perempuan itu yang memerah.
"Kenapa? Baper?" tanya Elgara.
Zahra mengangguk kecil. "Hmm... iya."
"Hahahah."
Elgara tertawa melihat tingkah istrinya itu. Dia menarik Zahra ke dalam pelukannya.
"Lo kok lucu banget, sih?" ucap Elgara sambil mencubit pipi Zahra.
"Ih, sakit!" ucap Zahra sambil memukul tangan Elgara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ElgaZa
Teen Fiction(DILARANG PLAGIAT!!!) (FOLLOW DULU DONG!!) Elgara Alexander Graham harus menikahi seorang gadis bernama Zahra Aurelia Rahman. Mereka menikah bukan karna cinta, tapi karna budaya. Iya budaya! Nggak masuk akal? tapi ini beneran terjadi diantara kedua...