46. Baper

1.2K 66 5
                                    

Annyeonghaseyo 👋
Apa kabar nih?
Semoga baik dan sehat semuanya 🤲

Janlup vote dan komennya yah cintahhhhh 💗

Heppy reading

********

Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi dan Elgara masih betah di atas kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi dan Elgara masih betah di atas kasur. Sinar matahari yang masuk ke dalam kamar sama-sekali tidak mengganggu tidurnya.

"Ugh...."

Lenguhan kecil dan di iringi dengan matanya yang perlahan terbuka, Elgara terbangun dari tidurnya. Pria itu duduk dengan bersandar di kepala ranjang sembari memijit pelan pelipisnya. Kepalanya sedikit sakit, mungkin karena bangun kesiangan. Elgara merenggangkan tangan dan otot-otot lehernya.

"Pegel banget nih badan," monolognya.

Elgara menyipitkan matanya saat melihat noda merah di seprai. Elgara membulatkan matanya saat kejadian semalam melintas di benaknya. Dia menengok ke samping, mencari Zahra, tapi perempuan itu tidak ada di sampingnya.

Pria itu dengan segera bangkit dari ranjang, tapi baru saja akan melangkahkan kakinya, Elgara baru teringat kalau dia tidak memakai sehelai benang pun.

"Anjing! Burung gue!" pekik Elgara. Dia segera mengambil celana bokser-nya dan kemudian berlari ke bawah untuk mencari keberadaan Zahra.

"ZAHRA!" teriak Elgara yang sedang menuruni tangga.

Pria itu bernafas lega saat melihat Zahra yang sedang memasak di dapur.

Zahra tak menyadari kedatangan Elgara. Perempuan itu sangat fokus memindahkan nasi goreng dari wajan ke piring.

Elgara menghampiri Zahra dan memeluk gadis--- eh ralat! Wanita itu dari belakang, membuat Zahra berjingkrak kaget. Untungnya piring yang berada ditangannya tidak terjatuh.

"I am sorry," ucap Elgara.

Zahra menengok ke samping, melihat wajah Elgara.

"Maaf, Ra... gue nggak bisa nahan diri gue, gue bener-bener nggak sadar dengan apa yang gue lakuin semalam. Gue pikir...." Elgara menjeda ucapannya.

"Gue pikir yang terjadi semalam itu cuman mimpi," lanjutnya.

Tidak ada balasan dari Zahra. Perempuan itu hanya diam, membuat Elgara ketar-ketir. Elgara takut Zahra marah padanya dan menjauhinya dan--- dan Zahra kembali bersama Bara. Tidak!! Elgara tidak akan membiarkan itu semua terjadi!!!

Zahra melepaskan tangan Elgara dari pinggangnya. Setelah tangan Elgara tidak lagi melingkar diperutnya, dia akan mengambil dua piring yang berisi nasi goreng itu. Tapi Elgara tiba-tiba saja membalikkan tubuhnya dan mengangkatnya ke atas kitchen set.

ElgaZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang