45. Masa lalu

1.4K 85 5
                                    

I am sorry, aku udah lama nggak up 🥲

Kalian nungguin ElgaZa up nggak sih?
Jangan lupa tinggalkan vote dan komennya yah beb! 💐💐

Happy reading

********

Seorang pria dengan mengendarai motor sport berwarna merah menepikan motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria dengan mengendarai motor sport berwarna merah menepikan motornya. Ia menatap rumah yang selama ini dia kunjungi. Hanya saja, dua Minggu terakhir ini dia tidak datang lagi, karena dia dan orang tuanya ke luar kota dan baru tiba tadi siang.

Pria itu mengerutkan keningnya saat melihat seluruh lampu yang ada di rumah itu menyala. Biasanya hanya lampu teras yang menyala.

Pria itu melepaskan helmnya dan kemudian turun dari motornya. Ia melangkah ke arah pagar rumah itu.

"Nggak di gembok," monolognya.

"Apa Zahra ada di dalam?" lanjutnya.

Dia segera menggeser pagar dan masuk ke halaman rumah itu. Dengan jantung yang berdegup kencang, pria itu memencet bel pintu berwarna putih itu.

Ting, tong!









Elgara mengerutkan keningnya saat mendengar suara bel berbunyi.

"Siapa yang bertamu malam-malam begini?" batinnya.

Elgara akan bangkit dari duduknya, tapi Zahra menahan tangannya.

"Biar saya yang buka," ucap Zahra.

"Temen lo yah yang datang?" tanya Elgara. Karena tidak mungkin temannya yang bertamu, teman-teman Elgara belum ada yang tahu alamat rumah ini.

"Bukan," jawab Zahra.

"Nggak usah dibuka!" ucap Elgara.

Zahra menuruti perkataan Elgara. Elgara kembali memeluk Zahra sambil menonton tv, tapi bel terus saja berbunyi, membuat Elgara berdecak pelan.

Ting, tong!

Ting, tong!

"Saya buka aja yah pintunya? Mungkin itu tetangga, deh," ucap Zahra.

"Ngg---"

"Saya buka aja, kayaknya ada hal penting," potong Zahra. Bel rumahnya tidak berhenti berbunyi.

ElgaZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang