37. Makan malam

1.6K 71 3
                                    

Assalamualaikum guys 👋

Welcome to bulan Juni 🥳 semoga hal-hal baik menghampiri kita dibulan ini
Oh iya! Selamat memperingati hari Pancasila 🎉

Happy reading

*********

"ZAHRA!" teriak Elgara yang sudah lelah menunggu Zahra yang sangat lama berdandan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ZAHRA!" teriak Elgara yang sudah lelah menunggu Zahra yang sangat lama berdandan. Mereka berdua akan pergi ke rumah orang tua Elgara dan mertua Zahra.

"IYA, TUNGGU BENTAR, GARA," balas Zahra dengan berteriak juga.

Zahra merapikan rambutnya di depan kaca dengan tergesa-gesa karena Elgara yang tak henti-hentinya meneriakinya. Setelahnya dirinya keluar dari kamar dan berjalan menghampiri Elgara yang duduk di sofa.

Elgara berniat untuk memarahi Zahra, tapi mulutnya kembali dia tutup saat melihat penampilan istrinya itu.

Elgara menatap Zahra dari rambut hingga kaki-nya. Elgara sangat terpukau melihat penampilan Zahra yang jauh berbeda dari biasanya.

"Cantik, kan?" tanya Zahra.

Elgara memalingkan wajahnya, menormalkan kembali mimik wajahnya. "Engga! Buruan! Lama banget lo!"

Zahra mendengus pelan, dengan segera Dia memakai hells nya. Setelahnya mereka berjalan beriringan ke luar dari apartemen.

"Naik motorki kah?" tanya Zahra dengan logatnya yang kembali dia gunakan.

"Mau naik apa lagi? Disini cuman ada motor," jawab Elgara sambil memasang helmnya.

"Tapi...," Zahra menunduk menatap bajunya.

"Tapi apa?"

Zahra mendongak menatap Elgara. "Saya kan pakai dress, pakai heels lagi."

"Siapa suruh pakai baju kek gitu," ucap Elgara.

Elgara kembali melepaskan helmnya, kemudian dia membuka jaketnya. Setelahnya dia mengikat jaket itu ke pinggang Zahra.

"Duduk menyamping," saran Elgara.

"Tapi saya takut terjungkal ke belakang," balas Zahra.

Zahra benar-benar takut terjatuh, kalau motornya motor metik sih Zahra berani duduk menyamping, tapi motor yang akan dia naiki adalah motor sport, motor tinggi.

"Nggak akan jatuh, cepetan naik!" desak Elgara yang sudah duduk di atas motor.

Dengan ragu-ragu Zahra naik ke atas motor.

"Kalau lo takut, pegang aja baju gue," tutur Elgara.

Zahra dengan senang hati memeluk perut Elgara.

"Gue bilang pegang baju gue, bukan meluk gue! Budeg lo?!" ucap Elgara.

ElgaZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang