21. Dihukum

2.2K 90 26
                                    

Assalamualaikum, halo guys 👋
Yang belum follow akun watpad author follow dulu dong!!!

Vote dan komennya jangan lupa yah 🥰

Heppy reading

*********

"Gara, bangun," Zahra membangunkan Elgara yang masih tertidur pulas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gara, bangun," Zahra membangunkan Elgara yang masih tertidur pulas.

"Hmm," jawab Elgara masih dengan matanya yang tertutup.

Zahra menggeleng pelan. "Kamu duluan yang mandi atau saya dulu?"

"Hmm... lo aja. Gue masih ngantuk nih," balas Elgara dengan suara seraknya.

Zahra beranjak dari kasur, ia mengambil seragam serta handuk dan membawanya ke kamar mandi.

Ini merupakan hari Senin, hari yang sangat di benci oleh semua pelajar, termasuk Zahra. Tapi tidak untuk kali ini, Zahra sangat senang menyambut hari ini. Karena ini adalah hari terakhirnya menjadi babu Elgara. Yah, ini sudah lima minggu Zahra menjadi babu suami-nya sendiri.

Zahra keluar dari kamar mandi dengan memakai seragam putih abu-abunya.

Zahra menatap Elgara yang masih tertidur pulas di atas kasur. Zahra pikir Elgara sudah bangun. Ternyata pria itu kembali tidur sambil menenggelamkan wajahnya di bantal.

"Gara bangun, udah jam setengah tujuh nih," ucap Zahra. Tidak ada jawaban sama sekali.

"Gara, ayo bangun!" Zahra kini menggoyang pelan punggung Elgara yang membelakanginya.

"Hmm..."

"Isshh, ayo bangun! Ini hari Senin loh Gara!" ucap Zahra.

"Ck, bacot lo ahh!" Elgara bangkit dari ranjang dan berjalan dengan gontai menuju kamar mandi.

Elgara menghampiri Zahra yang berada di dapur. "Lo ngapain disitu? Buruan, kita udah terlambat nih," ucap Elgara saat melihat Zahra yang malah duduk di meja makan.

"Kita sarapan dulu."

"Nanti aja. Lo nggak liat tuh jam?" Tunjuk Elgara pada jam di dinding.

"Terus ini? Masa dibuang sih? Mubasir tau," ucap Zahra sambil menunjuk nasi goreng yang ada di meja.

Elgara berdecak pelan. Ia menarik kursi di depan Zahra dan mendudukinya.

Zahra memberikan sepiring nasi goreng dengan telur ceplok dan potongan timun serta tomat sebagai hiasan.

Mereka makan dengan sedikit terburu-buru karena waktu yang sudah menunjukkan pukul tujuh lewat.









"Kenapa diterusin?" Tanya Zahra, dia bingung kenapa Elgara tidak menurunkannya ditempat biasa.

"Ck, lo mau makin terlambat?"

ElgaZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang