48. Hari tersial!

756 38 10
                                    

Annyeong 👋

Akhirnya sekian lama bisa up cepat 😌

Oh yah! Aku lupa ngucapin dirgahayu Republik Indonesia yang ke 79 🥳
Kemarin lupa mau ngetik itu, aku langsung up 🥲

Janlup vote dan komennya yah sengkuuuuu
Cintaku 💗💗💗

Happy reading

*********

Elgara terusik dari tidurnya saat merasakan elusan lembut di wajahnya, dengan perlahan dia membuka matanya untuk melihat sesuatu yang dari tadi menyentuh wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elgara terusik dari tidurnya saat merasakan elusan lembut di wajahnya, dengan perlahan dia membuka matanya untuk melihat sesuatu yang dari tadi menyentuh wajahnya.

"Khem." Elgara berdehem membuat Zahra kaget dan tanpa sengaja perempuan itu menekan kuat memar yang ada di wajah Elgara yang membuatnya meringis kesakitan.

"Aus..., sakit Ra," ringis Elgara dan menjauhkan tangan Zahra dari wajahnya.

"Eh maaf, maaf, saya nggak sengaja," ucap Zahra merasa bersalah.

"Nggak papa," balas Elgara sembari mengelus pelan pipi Zahra.

"Udah jam berapa?" lanjutnya.

"Jam enam," jawab Zahra.

Elgara mengerutkan keningnya, jam enam? Tapi kenapa diluar sangat terang?

Elgara mengambil jam weker di nakas dan melihat jam.

"Udah jam 06.30 Ra!" ujar Elgara dan segera bangkit dari tidurnya.

"Masa sih?" Zahra mengambil jam di tangan Elgara.

"Padahal tadi saya liat jam masih jam enam," lanjut Zahra.

"Lagian lo ngapain sih natap muka gue? Udah tau wajah gue ganteng, malah ditatap kek gitu," gerutu Elgara.

Zahra menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Siapa suruh punya wajah terlalu genteng! Bawaannya kan pengen diliat terus terusan!"

"Kok lo nyalahin wajah gue, sih?!"

"Udah! Mending kamu mandi deh!" titah Zahra.

Kalau Zahra membalas ucapan Elgara, yang ada mereka makin terlambat. Bahkan sekarang sudah menunjukkan pukul 06.36,  enam menit terbuang sia-sia hanya karena perdebatan diantara mereka.

Elgara segera mengambil seragam dan handuk, setelah itu dia berlari masuk ke dalam kamar mandi. Elgara berhenti saat melintasi cermin dan menatap wajahnya di cermin.

"Anjir! Wajah ganteng gue!" pekik Elgara saat melihat memar di wajahnya.

"Bara sialan!" umpatnya.

›★★★★★★★★★‹

Elgara keluar dari kamar mandi dan menghampiri Zahra yang berdiri di depan cermin. Perempuan itu sedang menata rambutnya.

Elgara mendekat dan kemudian memeluk tubuh Zahra dari belakang.

ElgaZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang