42. Party

1.7K 76 23
                                    

Assalamualaikum guys 👋

Bantu vote-nya yah! Komen juga guys, aku suka banget baca komen dari kalian 😁           komen yang lucu-lucu, biar aku ngakak bacanya 😹

Heppy reading

*********

"Emang bener kalau lo udah nikah sama Elgara?" tanya Sandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emang bener kalau lo udah nikah sama Elgara?" tanya Sandra. Mereka saat ini berdiri di sudut kolam renang yang tidak terlalu jauh dari yang lain.

Zahra mengangguk kecil. "Iya, San."

Sandra mencebik. "Kok lo baru bilang sekarang, sih! Dan kalau aja Elang nggak kecoplosan, lo nggak akan ngasih tau gue, kan?"

Zahra memegang tangan Sandra. "Maaf, San. Saya mau ngasih tau kamu, tapi saya takut kalau kamu ngejauhin saya."

"Kenapa gue ngejauhin lo?" tanya Sandra dengan alis yang terangkat sebelah.

"Ya-- ya saya pikir, kamu nggak mau temenan sama orang yang udah nikah. Apalagi nikah muda," tutur Zahra.

"Bhahaha."

Zahra menatap Sandra yang malah tertawa sambil memukul lengan-nya.

"Kok bisa sih lo mikir kek gitu?" tanya Sandra setelah dia berhenti tertawa.

Bukannya menjawab pertanyaan Sandra, Zahra malah balik bertanya. "Kamu nggak marah?"

"Ngapain gue marah?" tanya Sandra.

"Gue udah sering banget baca novel nikah muda. Kisahnya sama persis kayak lo. Terus nih, ceweknya itu nyembunyiin pernikahannya dari sahabat dekatnya. Terus sahabatnya marah karena ngerasa nggak dianggap. Eh, setelah denger penjelasan temannya, dia jadi ngerasa bersalah sama sahabatnya yang nikah muda ini," tutur Sandra panjang lebar.

Zahra tersenyum menatap Sandra. "Makasih, San."

Sandra membalas senyuman Zahra dan mengelus pundak Zahra pelan.

"Lo nikah karena apa? Pasti dijodohin, kan?" tanya Sandra.

Dari novel yang Sandra baca, faktor adanya pernikahan usia dini ada dua, pertama karena hamidun dan ke-dua karena perjodohan. Tapi tidak mungkin Zahra menikah karena hamidun, tanda-tanda kehamilan tidak ada pada Zahra.

"Iya."

Sandra memeluk Zahra dan mengelus punggung-nya pelan. "Gue ngerti gimana perasaan lo. Pasti lo juga nggak mau berada di posisi kayak gini, kan?"

Zahra mengangguk pelan. "Makasih, San. Makasih udah ngertiin saya," ucap Zahra.

Sandra dan Zahra melepaskan pelukan mereka.

Sandra mendengus pelan melihat wajah Zahra yang nampak biasa saja. "Kok lo nggak nangis, sih?!"

"Kenapa harus nangis?"

ElgaZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang