9. Kenapa Harus Datang?

2.2K 133 4
                                    

Sebelum baca vote dulu🥰
Komen kalau ada yang typo

♡Heppy Reading♡

*********

Sudah terhitung enam hari setelah lamaran itu, yang menandakan besok adalah hari dimana Elgara harus melepas masa lajangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah terhitung enam hari setelah lamaran itu, yang menandakan besok adalah hari dimana Elgara harus melepas masa lajangnya. Dia akan menikah, menikah dengan perempuan yang cantik, tapi sayangnya Elgara tidak menyukai perempuan itu.

Elgara saat ini sedang berada di balkon kamarnya, ditemani dengan sebungkus rokok. Sambil menatap langit yang cerah, berbanding terbalik dengan hati dan pikirannya yang resah. Meratapi nasib kedepannya. Bagaimana kehidupannya besok? Pasti akan berubah drastis.

Elgara menghisap puntung rokok nya dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Asap rokok itu mengepul di udara dan perlahan menghilang dimakan angin.

Sementara di bawah semua orang sibuk mempersiapkan barang-barang untuk besok dihari pernikahan Elgara. Sebenarnya yang repot hanya perempuan saja, sedangkan kakek, Hasan dan Mansyur hanya asik berbincang dan menonton acara TV.

Nenek, Laura, dan Mita sibuk menata hantaran yang akan mereka bawa ke rumah mempelai wanita besok.

Tak banyak yang mereka lakukan tapi mereka saja yang ingin ribet, ingin membuat semuanya terlihat Perfect.

Mereka sibuk melakukan kegiatan masing-masing hingga suara ketukan pintu mengalihkan perhatian mereka.

"Biar aku yang buka," tutur Mita.

"Tunggu!!!" Semua orang menatap ke arah Elang yang berlari menuruni anak tangga.

"Biar aku yang buka, Ma," pinta Elang ngos-ngosan.

Elang kemudian berjalan ke arah pintu utama dan kemudian membukanya dan menampakkan tiga cowok yang berdiri di sana.

Mereka adalah Devan, Arka dan Firman.

"Silahkan masuk," tutur Elang dengan menampilkan senyum yang terlihat dipaksakan.

"Assalamualaikum," salam mereka.

"Waalaikumsalam."

Wajah semua orang yang ada diruang keluarga nampak kebingungan, kecuali Elang yang sudah mengetahui semuanya.

"Loh, kok kalian ada disini?" tanya Laura.

"Kan sahabat kita mau nikah, Tan. Jadi kita mau ada di momen pernikahan Elgara," tutur Devan kemudian berkata lagi. "Emang kita nggak diundang yah, Tan?" tanya Devan dengan wajah yang dibuat memelas.

"Diu---" Ucapan Laura dipotong Elgara yang baru saja datang.

"Kalian nggak diundang!!" Tuturnya. "Pulang sono!"

"El! Nggak boleh gitu," nasehat Nenek.

Elgara hanya memutar bola matanya malas dan melanjutkan langkahnya ke dapur untuk mengambil air, kemudian dia kembali lagi ke dalam kamarnya. Apalagi yang dia lakukan kalau bukan melamun.

ElgaZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang