38. Menjemput mertua

1.7K 85 9
                                    

Assalamualaikum guys 👋
Janlup vote dan komennya yah sengkuuuuu cintakuuu 🥰

(Alay bettt dah ini 😒)

Happy reading

*********

Waktu berlalu begitu cepat, baru kemarin rasanya ulangan tengah semester berlangsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu berlalu begitu cepat, baru kemarin rasanya ulangan tengah semester berlangsung. Sekarang ulangan semester dua juga sudah berakhir, kemarin. Ulangan penentu apakah siswa-siswi layak untuk naik kelas, atau tetap tinggal di kelasnya.

"Garaaaaa," teriak Zahra memanggil Elgara, padahal tanpa berteriak juga Elgara dapat mendengar suaranya.

"Apaan?" tanya Elgara dan mematikan puntung rokoknya.

Dirinya sedikit stress gara-gara soal ulangan yang harus dia isi beberapa hari terakhir. Menghisap nikotin membuat pikirannya kembali fresh.

"Mama sama papa mau datang," ucap Zahra dengan senang.

"Kapan?"

"Sekarang udah di bandara."

Elgara dibuat melongo mendengarnya. Di bandara? Itu bukan mau datang, tapi sudah datang! Akhhh bodoh sekali istrinya ini.

"Anjir! Kenapa lo baru bilang, bodoh!" ucap Elgara memaki Zahra.

"Kamu yang nggak nanya!" balas Zahra.

"Ya, mana gue tau!" Elgara menarik tangan Zahra, menggeser sedikit tubuh gadis itu. Setelahnya dia menutup jendela.

"Sekarang lo siap-siap! Kita jemput mereka," perintah Elgara.

"Tapi mereka bar---"

"Jangan banyak ngomong lagi! Cepetan!" potong Elgara.

Zahra hanya menurut saja, dirinya mengambil beberapa helai pakaian dan membawanya ke dalam kamar mandi. Dirinya akan berganti pakaian di dalam sana. Sedangkan Elgara mengganti pakaiannya di kamar.

Hanya butuh waktu sepuluh menit mereka sudah siap, dan kemudian mereka berjalan keluar dari apartemen.

"Cepetan masuk!" titah Elgara pada Zahra. Dan Zahra segera masuk ke dalam mobil.

Mobil siapa yang mereka gunakan? Tentu saja mobil Elgara. Saat makan malam di rumah orang tua Elgara beberapa bulan yang lalu. Elgara mengambil salah-satu mobilnya.

Mengingat Zahra yang kesusahan menaiki motornya saat memakai dress. Dan kalau hujan dia tidak perlu repot-repot memakai jas hujan jika memakai mobil.

Elgara memarkirkan mobilnya. Butuh waktu sekitar empat-puluh-lima menit untuk sampai di bandara.

"Mereka di mana? Coba Lo telpon," titah Elgara. Mereka sedang mencari keberadaan orang tua Zahra. Sebenarnya hanya Elgara yang sibuk mencari mereka, sedangkan Zahra hanya mengikuti langkah pria itu.

ElgaZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang