16. Apartemen

2.1K 84 19
                                    

Halo semuanya 👋
Vote dulu sebelum baca!!!

Tandain kalau ada yang typo 🥲

Happy reading


*********

Hari ini adalah hari Minggu, dan siang ini Elgara dan Zahra akan ke Apartemen dan tinggal di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari Minggu, dan siang ini Elgara dan Zahra akan ke Apartemen dan tinggal di sana. Grandpa sudah kembali ke Australia tadi pagi.

"Elgara pergi dulu yah Mom, Dad," Pamit Elgara menyalami tangan orang tuanya.

"Jagain Zahra El! Jangan pulang larut malam lagi! mentang-mentang nggak ada Mommy dan Dandy kamu jadi seenaknya," pesan Hasan mewanti-wanti Elgara.

"Iya," jawab Elgara dengan malas.

"Jangan iya-iya aja kamu!"

Elgara memutar bola mata malas, kalau dia tidak jawab 'iya' dia harus jawab apa? 'Tidak' Yang ada Daddy-Nya jadi memarahinya.

"Zahra pergi dulu Mom, Dad," Sekarang giliran Zahra yang menyalami tangan mertuanya.

"Kalau Elgara nyakitin kamu, kasih tahu Mommy, biar mommy jewer telinganya."

Zahra mengangguk mengiyakan.

"Kal---" Elgara memotong perkataan Hasan.

"Kita pergi dulu," Elgara menarik tangan Zahra membawanya ke depan pintu mobil dan membukakannya. Kupingnya sudah panas mendengar perkataan orang tuanya yang selalu memojokkannya.

"Buruan masuk!" Perintahnya dan Zahra menurut.

Elgara menyusul Zahra masuk ke dalam mobil, setelah itu dia membuka sedikit jendela mobilnya. "Kalian jangan buat anak lagi! Ingat umur!" Pesan Elgara dan setelah itu langsung menjalankan mobilnya.

Jangan mentang-mentang Elgara tidak tinggal dengan mereka, mereka bisa dengan bebas menjalankan proyek pembuatan adik untuk Elgara. Tidak! Elgara tidak akan membiarkan itu terjadi.

Laura dan Hasan saling pandang. "Kayaknya Elgara nggak mau punya adik deh Dad," Ujar Laura.

"Nggak usah dengerin dia."

"Tapi, aku takut nanti Elgara malah benci sama adiknya."

Hasan berfikir sejenak, perkataan istrinya ada benarnya juga. Jangan sampai Elgara seperti bawang merah yang jahat pada adiknya bawang putih. Bedanya bawang merah dan bawang putih itu saudara tiri, kalau Elgara saudara kandung.

"Ya udah, kita batalin aja proyek nya," ujar Hasan, proyek yang dia maksud adalah pembuatan adik untuk Elgara.

"Tapi bukan berarti aku nggak dapat jatah malam ini." Lanjut Hasan menatap Laura sambil menaik turunkan alisnya.

"Tapi kalau aku hamil gimana dong?"

"Kayak nggak tahu fungsi kondom aja kamu," ujar Hasan.

"Ayok masuk." Hasan merangkul pundak Laura menuntunnya masuk ke dalam rumah. Kakinya sudah terasa kebas berdiri terlalu lama. Maklumlah, faktor usia.

ElgaZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang