13. Cubitan Maut

1.9K 103 15
                                    

Halo semuanya 👋
Vote dulu sebelum baca!
Vote mu semangat ku😅

Heppy reading

*********

"Zahra, kamu ke kamar aja istirahat," ujar Mommy sambil mengelus pundak Zahra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zahra, kamu ke kamar aja istirahat," ujar Mommy sambil mengelus pundak Zahra.

"Iya, Mom."

Mereka sudah sampai sekitar jam dua belas siang, Elang dan orang tuanya kembali ke rumah mereka begitupun dengan teman-temannya yang kembali pulang ke rumah masing-masing.

"El, anterin Zahra ke kamar," titah Laura pada Elgara yang baru masuk ke dalam rumah, dia tadi membantu supirnya menurunkan koper.

Bukannya mengantarkan Zahra ke kamar, Elgara malah menengadahkan tangan nya.

Mommy mengerutkan keningnya bingung. "Apa?"

"Kunci kamar tamu Mom."

"Buat apa?"

Elgara berdecih pelan. "Ck, untuk Zahra tidur lah, Mom."

"kamu dan Zahra sudah menikah, kalian harus tidur satu kamar!" Bukan Laura yang menjawab, melainkan Hasan.

"Benar kata Daddy, sudah seharusnya kalian tidur di kamar yang sama," ucap Laura membenarkan perkataan suaminya.

"Tap---" Baru saja ingin berbicara tapi ucapannya di potong oleh Daddy-Nya.

"Nggak ada tapi-tapian!!!"

"Mending sekarang kamu antar Zahra istirahat El, kasihan dia pasti kecapean," ujar Mommy.

Elgara berdecak pelan tapi dia tetap melakukan perintah orang tua nya.

"Ikut gue," ucapnya pada Zahra.

Zahra yang dari tadi hanya menyimak, langsung mengikuti Elgara.

"El!"

Elgara membalikkan badannya saat mendengar namanya dipanggil.

"Ada apalagi, Dad?"

"Kamu laki-laki atau bukan, sih!!!"

"What?! Daddy meragukan jenis kelamin anak sendiri?!" ujarnya nampak kesal.

"Kalau memang kamu laki-laki, kenapa kamu membiarkan istrimu yang membawa koper? Harusnya kamu yang bawa!"

ElgaZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang