Haechan membolak balikan lembaran kertas yang berada ditangannya selembar demi selembar. Ini sudah menjadi kewajiban untuk membaca dengan teliti hasil laporan yang dia terima, perlahan dia sandarkan tubuhnya pada penyangga kursi. Haechan menutup berkas itu dan menaruhnya kasar ke atas meja, dia memejamkan mata dan memijit pelan pelipisnya.
Tiba-tiba saja, sebuah ingatan melayang pada pikiran Haechan. Ingatan panas saat dirinya dan lelaki mungil itu melakukan hal yang belum pernah dirinya lakukan seumur hidup. Bibir tipis milik lelaki mungil itu memberikan kesan candu untuknya, mengingat bagaimana ia menyesap dan merasakan manis saat itu. Leher jenjang dan tulang selangka yang cantik sangat mempesona baginya. Tubuh ramping dan kecil itu seolah membuat dirinya tidak ingin melepaskan rengkuhan saat itu juga. Punggung putih mulus yang tidak ada cacat milik lelaki itu pun sangat menggoda saat ia mengelusnya.
Haechan membuka kedua netranya dengan tergesa sambil menggelengkan kepala ke kiri dan kanan, Ia tidak mau membayangkannya lebih jauh, itu tidak sopan. Haechan mengusap wajahnya kasar dan menghembuskan napas.
Dilihatnya jam dipergelangan menunjukkan pukul sebelas lewat empat puluh lima menit. Haechan mengerutkan alisnya. Renjun belum juga tiba, padahal sudah lewat dua puluh menit berlalu, lima belas menit lagi jam istirahat kantor tiba sedangkan berkas map yang tertinggal adalah materi penting untuk dirinya rapat nanti setelah jam istirahat kantor selesai.
Haechan memutuskan untuk menunggu Renjun dibawah saja. Haechan berjalan keluar dari ruangannya menuju lift dan menunggu pintu lift terbuka. Tetapi, suara teriakan seseorang mengalihkannya. Haechan berjalan mencari sumber suara itu, dalam langkahnya dia mendengar seseorang berbicara tidak jelas dari arah anak tangga.
Renjun meringis menahan sakit ditubuhnya terutama kakinya akibat terjatuh tadi.
"Maaf, ya ampun aku minta maaf karena tidak melihatmu tadi" kata orang yang menabraknya
Orang itu berniat membantu Renjun untuk berdiri. Saat hendak mencoba untuk bangkit, Renjun merasakan kaki kanannya tidak sanggup untuk menopang. Ia merintih sakit.
"Renjun!"
Renjun melihat ke arah seseorang yang memanggilnya, ternyata Haechan. Haechan menyingkirkan orang itu dari tubuh Renjun dan diambil alih olehnya.
"Maaf pak Haechan, saya tidak sengaja tadi" ucapnya sesal
Haechan menatap orang disebelahnya yang tertunduk takut, ia tidak menjawab perkataan karyawannya itu. Haechan kembali mencoba membantu Renjun untuk menopang tubuhnya, tapi Renjun kembali merintih.
"Aku tidak bisa berdiri, kakiku sakit" kata Renjun
Lantas Haechan mengangkat tubuhnya dan menggendong dengan bridal style untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.
Renjun duduk diatas bangsal tempat tidurnya, ia dapat melihat kaki kanannya yang sudah selesai dibalut perban oleh perawat. Haechan berdiri disamping bangsalnya bersama Dokter Yuta yang memegang sebuah hasil tes pemeriksaan.
"Aku sudah memeriksa, hanya mengalami cidera ligamen. Tidak ada patah tulang atau retak pada kakinya, mungkin dalam waktu tujuh atau sepuluh hari sudah sembuh. Aku akan memberikan obatnya untuk pereda nyeri jika sewaktu-waktu dipergelangan kaki itu menyerang" jelas Dokter Yuta pada Haechan
Saat Yuta hendak melanjutkan penjelasan, pinter ruangan Yuta terbuka. Seseorang yang memakai jas Dokter seperti Yuta masuk ke dalam. Orang itu memiliki wajah tegas tapi manis dan tinggi yang ideal dengan kulit putih, Hidung mancung serta kacamata yang bertengger menutupi mata sipit cantiknya.
Haechan mengerutkan alisnya saat melihat orang yang ada dihadapannya sekarang ini.
"Kenapa kau kemari?" tanya Haechan
Orang itu mendengus menjawab pertanyaan Haechan
"Jika ada kau disini aku juga tidak mau kemari, kau tahu. Dokter Yuta yang memanggilku" jawabnya dengan nada sedikit kesal
Yuta mengangguk membenarkan ucapannya
"Aku yang memanggilnya kemari" sahut Yuta
"Untuk apa? Hyung tapi"
"Kau akan tahu, Haechan"
Haechan menatap Yuta bingung. Karena orang yang Yuta panggil tadi adalah sepupunya, Lee Jeno. Lee Jeno adalah Dokter yang berprosesi sebagai Dokter ahli kandungan.
Dr. Lee jeno
26 y.o
Dokter ahli kandungan
KAMU SEDANG MEMBACA
Hitam Di Atas Putih [HYUCKREN]
FanfictionSebuah perjalanan antara dua insan yang terikat kesepakatan, keduanya menyetujui kesepakatan itu bersama untuk tujuan yang saling menguntungkan. Apakah benar saling menguntungkan kedua belah pihak atau ada salah satu pihak yang di rugikan? This st...