Haechan membawa secangkir kopi yang sudah ia pesan lewat sekertarisnya Sungchan, sebelum meeting. Setelah meeting yang tertunda sudah selesai ia laksanakan dan berjalan dengan lancar, kini dirinya harus kembali pada ruang kerja pribadi untuk mengurus pekerjaan yang lain. Haechan tidak terkejut lagi saat lelaki gemini itu membuka pintu ruangannya sendiri terdapat lelaki manis manis yang sudah terduduk dikursi meja kerjanya. Lelaki yang jika tersenyum seperti kelinci ini sedang mengotak-atik setumpuk pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh Haechan.
"Papi"
Haechan menghampiri Doyoung. Pasangan dari Jung Jaehyun ini mengalihkan arah pandang pada putranya.
"Oh, kau sudah kembali ternyata"
Haechan mengangguk. Ia menautkan kedua alisnya menyergit heran.
"Sedang apa dan untuk apa datang ke kantorku, lagi?" tanya Haechan, ia meletakan secangkir kopi yang tadi ia bawa ke atas meja.
"Aku sedang membantu meringankan pekerjaanmu" jawab Doyoung dengan santai
Jangan pernah berpikir bahwa seorang Jung Doyoung tidak mengerti soal pekerjaan kantoran. Ia tentu sangat paham, karena Kim Doyoung yang sekarang sudah menjadi Jung Doyoung dulunya adalah seorang sekertaris pribadi Jaehyun. Mereka berdua bisa dikatakan terjebak dalam cinta lokasi saat itu.
"Untuk apa? Aku bisa melakukan semuanya sendiri, jadi tidak perlu bantuan" Haechan memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana
"Ck, aku ingin meringankan pekerjaanmu agar kau memiliki lebih banyak waktu luang dan waktu luang mu itu kau gunakan untuk mencari pasangan atau kekasih baru lalu menikah dan memberikan aku seorang cucu" ucap Doyoung menatap sang putra dihadapannya
Haechan berdecak malas dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Sudah aku katakan berapa kali, aku tidak tertarik pada sebuah pernikahan ataupun menjalin kasih dengan seseorang" jawabnya dengan tegas
"Lalu kau tidak mau mewujudkan permintaanku kali ini?"
Alis Doyoung menukik tajam, ia menatap anaknya dengan sengit membuat Haechan tak berkutik.
"Aku-"
"Aku akan menjodohkanmu saja kalau begitu" ucap Doyoung
Ting tong!
Renjun berusaha bangun dari duduknya berusaha untuk berdiri dan membuka pintu karna bel rumah berbunyi. Ia tidak ingin berteriak minta tolong memanggil maid dirumah itu dan menyuruhnya untuk membukakan pintu, karna ia disini bukan majikan.
Tetapi baru saja ia berdiri, Bu Ala salah satu maid tertua dirumah Haechan menghentikannya dan menyuruhnya untuk diam aja ditempat karna kondisi kaki Renjun masih belum sembuh.
"Tuan, jangan berdiri. Anda duduk saja, biar saya yang buka"
Renjun mengangguk. Maid itu lantas bergegas membuka pintu utama untuk melihat siapa yang bertamu.
"Halo, Bibi" sapa tamu itu dengan akrab
To be continue :
terimakasih banyak udah baca dan vote cerita yang not perfect ini, nanti malem sempetin lagi buat update.see you at night!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hitam Di Atas Putih [HYUCKREN]
FanfictionSebuah perjalanan antara dua insan yang terikat kesepakatan, keduanya menyetujui kesepakatan itu bersama untuk tujuan yang saling menguntungkan. Apakah benar saling menguntungkan kedua belah pihak atau ada salah satu pihak yang di rugikan? This st...