Chapter 34

2.4K 266 18
                                    



Mark membantu supir Renjun untuk memasukkan semua barang-barang belanjaannya untuk di masukkan ke dalam bagasi mobil. Renjun meminta supirnya untuk pulang lebih dulu membawa belanjaan ke rumah, kemungkinan dia akan menyusul setelah selesai makan bersama Mark. Mark pula sudah menawarkan diri akan mengantarnya pulang.

Saat mereka sedang asyik menikmati makanan mereka di sebuah restoran, kedua mata Mark tertuju pada sebuah cincin yang tersemat di jari Renjun.

"Kau sudah menikah?"

Renjun mendongak menatap Mark, ia mengikuti lirikan arah pandang pria kanada itu, yang mengarah ke jari manisnya.

Renjun bingung harus mengatakan iya atau tidak. Karna faktanya, cincin itu bukan cincin pernikahan.

Renjun hanya mampu membalas pertanyaan Mark dengan senyuman.

"Aku harap semoga rumah tangga kalian baik-baik saja sampai kalian menua bersama. Aku harap suamimu dapat membahagiakan mu"

Renjun terkekeh atas semua tuturan Mark yang dia berikan padanya.

Renjun senang sekali saat mendapatkan perhatian tulus dari seseorang yang memberikannya harapan baik.

"Terimakasih banyak, Mark. Tapi, kenapa kau tiba-tiba mengatakan itu?"

"Karna aku pernah menikah sebelumnya"

Renjun membulatkan kedua matanya.

"Oh benarkah?!" Mark mengangguk

"Namun, aku melakukan kesalahan fatal dan tidak bisa dimaafkan"

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Renjun

"Aku.. Aku berselingkuh dengan sekertaris ku hingga dia hamil anakku"

Renjun terkejut tak percaya dengan kejujuran Mark.

"Kau-"

"Aku tahu, aku brengsek, sangat. Akibat dari perbuatanku sendiri, aku kehilangan separuh jiwaku untuk hidup. Aku kehilangan orang yang mencintaiku dengan tulus. Aku kehilangannya"

Mark menjeda perkataannya, suasana hatinya kembali mendung dan senyap. Hidupnya tanpa warna dan tanpa kasih.

"Saat ini aku sedang berjuang untuk menemukannya kembali, menemukan sebagian hidupku. Aku sangat berharap sebuah takdir dapat mempertemukan aku dengannya kembali, kepelukanku. Jika takdir mengizinkan, maka aku akan berjanji dengan sungguh untuk memperjuangkan kembali dan membangun apa yang sudah aku hancurkan"

"Aku sudah berubah. Tapi, apa aku masih pantas untuk kembali memperjuangkannya, meski aku harus bersujud dan memohon ampun. Apakah aku berhak mendapatkan maaf darinya?"

Hati Renjun sedikit terenyuh dan merasakan keputusasaan yang Mark alami. Renjun sangat prihatin dengan segala kesalahan yang Mark lakukan pada pasangannya. Melihat bagaimana Mark menyesali semua kelakuan buruknya di masa lalu.

Perselingkuhan adalah perbuatan paling rendah di muka bumi. Namun apa benar, bahwa kesempatan ke dua berhak di dapatkan bagi pelaku?

"Aku harap kau memang sudah berubah menjadi versi mu yang lebih baik dari masa lalu mu dan kau bisa lebih menghargai pasangan mu bila memang suatu saat diberi kesempatan untuk kembali padanya. Jangan menyerah Mark, jika memang kau bersungguh untuk ingin mendapatkannya kembali. Perjuangkan dan temukan dia"

Mark mengangguk dan tersenyum lega. Renjun sangat baik, dia tidak menghakiminya setelah mendengar cerita hidupnya. Lelaki itu bersyukur karna masih ada orang yang mendukungnya, disaat orang lain mencaci maki.


Hitam Di Atas Putih [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang