EPILOG

2.1K 209 18
                                    

Roda brankar khusus pasien berputar dengan sangat cepat dilorong rumah sakit dengan dokter dan beberapa perawat. Salah satu perawat sigap menahan masker oksigen pada seorang pria kecil yang sedang mengandung itu. Renjun, tak sadarkan diri akibat pendarahan hebat di tubuhnya.

Setelah ruang operasi itu tertutup, tiga orang yang sedari tadi ikut andil kini menatap diam pada ruang operasi. Salah satu dari mereka mengeluarkan ponselnya dan mengetik salah satu nomor.

"Dia sedang proses operasi, Dokter dan perawat sedang menanganinya, Tuan"

"Dia sedang proses operasi, Dokter dan perawat sedang menanganinya, Tuan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir memakan waktu kurang lebih sepuluh jam untuk melakukan operasi. Dokter serta perawat harus menguras seluruh tenaga dan kemampuan mereka untuk menyelamatkan nyawa pasien. Bukan hanya satu nyawa yang harus mereka selamatkan.

Huang Renjun masih terlelap dan tenggelam dalam alam bawah sadar. Bayi kecil yang dulu ada dalam kandungannya, kini ikut terbaring tenang menemani sang ibu. Dia diletakkan disamping kanan ranjang Renjun. Mereka dapat selamat, meski masih dalam kondisi jauh dari kata baik.

Seorang pria dengan tubuh tegap gagahnya berdiri memandang dari luar pada jendela kaca tempat pasien berada. Tatapannya tak tersirat perasaan apapun dalam dirinya. Semuanya datar.

"Hubungi anak itu, sekarang" titahnya pada anak buahnya

"Hubungi anak itu, sekarang" titahnya pada anak buahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ajun panik bukan main. Dia berlari tergesa setelah turun dari taksi dan masuk ke dalam rumah sakit menuju tempat dimana kakaknya berada. Dia telah menangis di sepanjang perjalanan. Tak ia pedulikan pada saat dirinya menerobos bahkan menyenggol pundak orang-orang yang ia lewati.

Langkahnya perlahan melambat saat dia sudah sampai di ruangan tersebut. Jaehyun melihat kedatangan adik dari Renjun. Dia membiarkan anak itu menangis sepuasnya dan terus memperhatikannya.

Dimana Ajun sudah lebih tenang, Jaehyun berbicara.

"Kau ingin hidup normal seperti biasanya, bukan? Hidup berdua dengan kakakmu. Aku tahu kau menginginkan kakakmu kembali, karena kalian sudah dipisahkan cukup lama oleh putraku. Dan aku akan mengembalikan dia padamu, namun dengan syarat"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hitam Di Atas Putih [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang