HIM [VRENE]

40

Setelah Dokter Jin pulang.

Bae merebahkan tubuhnya di sofa, melihat barang-barang yang telah Taehyung belikan tadi.

"Aku tidak pernah memanfaatkan kekayaan mu sungguh."

"Kau yang memaksaku untuk menerima semua ini. Pemberian mu..."

"Aku mencintaimu tulus... bahkan setelah mengetahui kau sudah memiliki istri pun aku masih tetap mencintaimu.'

"Walaupun...aku tahu itu salah."

Bae memejamkan matanya, memikirkan kembali kejadian tadi.

Bae begitu terpukul, Ia malu ditampar oleh Ibu Zoyaa.

Tapi sudah sepantasnya ia menerima itu bukan, itu adalah konsekuensi atas apa yang ia sudah lakukan.

Karena kesalahannya, masih berhubungan dengan pria yang sudah memiliki istri.

Bae sadar akan itu...

Lagi pula wajar jika Ibu Zoyaa melakukan itu padanya.

Itu masih tergolong ringan.

Bagaimana jika tadi Ibu Zoyaa menampar dan melukai dirinya lebih dari itu, Bae sendiri tidak berani membayangkan.

Jika dirinya berada di posisi Zoyaa, Bae tidak akan bisa diam seperti itu.

Zoyaa lah yang lebih pantas menampar dirinya tadi. Zoyaa bahkan tadi diam dan terus mencegah Ibunya agar tidak menamparnya lagi.

Sungguh Zoyaa wanita baik, pantas jika Taehyung tidak ingin bercerai dengan Zoyaa.

Setelah minum vitamin dan obat penambah darah Bae memilih beristirahat sejenak.

Walaupun pikiran nya masih kacau akibat kejadian yang menimpanya siang tadi. Namun Bae ingat perkataan Dokter Jin agar lebih memperhatikan dirinya dan bayi yang ada dalam kandungan nya.

"Sayangi dirimu dan Bayimu Bae..."

"Kenapa Dokter Jin sangat baik dan begitu perhatian terhadap ku?"

***

Setelah beristirahat dengan cukup.

Bae sudah selesai membersihkan dirinya. Bae kini menatap pantulan dirinya di cermin dengan keadaan kacau. Pipi nya sedikit bengkak dan sudut bibir sobek akibat tamparan keras Ibu Zoyaa tadi.