"Yee, khamsahamnida" Lingga sedikit membungkuk, ia bahkan tak percaya kalau dirinya diperlakukan sangat baik dirumah itu
"Sssstt, ak!!" keluhnya sambil ia membersihkan luka dibibirnya, ia juga mengompres lengannya yang sedikit memar
"Aku bersumpah dia akan mati cepat, dasar bajingann biadab!!" umpat serapah Lingga dengan penuh dendam pada lelaki tua yang hendak melecehkannya, tubuhnya terasa sakit semua
Karena ia benar-benar kelelahan dan samasekali belum makan dari pagi, tubuhnya terasa lemas dan dehidrasi, ia meletakkan peralatan luka itu, dan segera menyenderkan diri di sofa
"Aku tidak punya tenaga samasekali" ucapnya seraya menutup mata karena kelelahan
Suga pergi ke ruang bacanya dibawah untuk mencari flashdisknya yang tertinggal disana, setelah kembali mengambil apa yang ia cari tak sengaja ia bertemu maidnya
"Ahjumma"
"Iya sajangnim?"
"Apa gadis itu sudah diobati?"
"Sudah sajangnim"
Suga hanya menggerak gerakan kepalanya tanda bahwa ia mengerti, melewati kamar tamu yang tidak tertutup rapat, cela pintu itu cukup untuk melihatkan situasi didalam kamar yang Lingga tempati, ia melihat gadis itu tertidur disofa dengan keadaan yang masih compang-camping
"Gadis aneh, ada kasur kenapa tidur di sofa, padahal dia akan kedinginan kalau tidur disana, seharusnya dia tidur dikasur dan memakai selimut" dengusan kasar keluar dari mulutnya
Ia memanggil kepala maidnya untuk menyelimuti gadis itu
**
Pagi itu setelah membersihkan diri di kamar mandi, Lingga menatap dirinya di kaca besar itu sambil menangis, tak percaya appanya benar-benar menjualnya ke pria tua
"Tega sekali appa melakukan itu padaku" ucapnya dengan air mata yang sudah membasahi
Ia meraba tubuhnya,masih mengingat jelas bagaimana pria itu menggerayangi tubuhnya, tak membayangkan bagaimana kalau ahjussi itu tidak menolongnya pasti ia sudah sangat hancur