Episode 30

778 127 31
                                    

Jia tidak berkonsentrasi saat menemani Suga meeting, beberapa kali terlihat sorot matanya kian gusar, berbeda dengan sang empu yang full senyum hari ini

"Agassi"

"Nee ahjussi, waeyo?"

"Apa agassi haus atau lapar? saya bisa membelikan cemilan untuk agassi"

"Tidak ahjussi terimakasih"

"Eum ahjussi, apa boleh aku bertanya sesuatu?" timpalnya

"Yee silahkan agassi"

"Wanita yang bersama monsieur tadi sekertaris baru?"

"Yee, dia pengganti nona wony"

"Memangnya kenapa nona wonyoung di pecat, apa dia membuat kesalahan yang fatal?"

"Kurang tau agassi, anda bisa tanyakan langsung ke sajangnim saja"

"Kalau begitu tidak perlu, aku juga takut kalau bertanya padanya"

Mohan terkekeh..

"Eum, apa ahjussi pernah bertemu dengan orangtua monsieur?" tiba-tiba Lingga penasaran sosok kedua orangtua dan latar belakang keluarga monsieurnya dari sudut pandang orang lain, karena Lingga hanya tau sedikit saat di jepang beberapa waktu yang lalu

Awalnya Mohan enggan memberitahu privasi sajangnimnya tapi karena Lingga juga berhak tau akhirnya ia sedikit membuka

"Yee, beberapa kali agassi"

"Menurut ahjussi, bagaimana dengan mereka? apa orangtua monsieur tengil seperti anaknya?" ucap Lingga yang ngawur tapi bermaksud bercanda

Mohan terkekeh lagi, memang benar, sajangnimnya itu adalah orang yang menyebalkan sekali, Mohan celingak celinguk untuk memastikan atasannya tidak tiba-tiba muncul, melihat situasi aman akhirnya ia menceritakan kedua orangtua sajangnimnya itu

"Tuan min adalah orang yang sangat tegas  bahkan pernah saya melihat sajangnim dipukul beliau disini karena sajangnim melakukan kesalahan, tatapannya dingin dan datar seperti sajangnim, tidak jauh berbeda, tapi beliau orang yang baik dan ramah kalau sudah kenal, kalau agassi tau, tuan Min orang yang hangat sebenarnya, saya pernah menemani keluarga mereka berlibur di Indonesia dan saya di belikan mie ayam oleh tuan Min"

"Mie ayam? makanan apa itu?"

"Rasanya lebih enak dari Jajangmyeon agassi"

"Eoh jjinja?"

"Guraeyeo, saya bahkan habis tiga porsi, awalnya saya takut di marahi sajangnim karena terus meminta tambah, tapi kata tuan Min bahkan kalau saya mau satu gerobak beliau akan memberinya karena harganya murah sekali"

Lingga terkekeh tidak percaya, ia pikir keluarga monsieurnya itu angkuh dan semena-mena terhadap bawahan, seperti keluarga kaya kebanyakan, tapi seperti kedengarannya mereka cukup dermawan dan membaur

"Bagaimana dengan ibu monsieur?"

"Ah, nyonya min, beliau sangat cantik sekali, lemah lembut, bahkan sangat bertolak belakang dengan sifat anaknya, andai saja sifat nyonya min menurun ke sajangnim, saya pasti tidak setakut itu dengan sajangnim"

Lingga terkekeh lagi mendengar kelu sang ajudan

"Nyonya min itu baik sekali agassi, ramah dan sangat elegan, karena beliau juga seorang dokter jadi terlihat sangat berkelas" timpalnya

"Menurut ahjussi, apa aku akan di terima di keluarga monsieur?"

"Saya sih seribu persen yakin agassi akan di terima, karena keluarga sajangnim orang yang netral, tapi agassi harus menyiapkan hati untuk hyung nya sajangnim"

Monsieur [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang