Lingga Pov
Malam ini hujan turun lebat sekali, terdengar suara amukan langit yang bergemuruh mengepung pendengaran ku, entah kenapa biasanya aku jam segini sudah terlelap tapi rasanya mataku tidak ingin terpejam samasekali
Aku melirik jam diatas nakas, menunjukkan pukul dua belas malam, ntah karena aku gugup atau bagaimana, aku juga tidak tau yang jelas perasaanku campur aduk sejak tadi
Sentuhan lembut monsieur tanpa mengeluarkan sepatah kata pun membuatku merinding sekujur tubuh, aku merasa kekurangan atmosfer saat mengingat kejadian di dapur tadi
Huh,
Hujan lebat itu membuat jendelaku terlihat mengembun, mungkin karena tingginya karbondioksida dimalam hari yang ditekan oleh derasnya suhu udara saat hujan menjadikan uap itu menebal di semua sisi jendela kamar yang aku tempati
Baru saja aku berniat merebahkan diri lagi dan memainkan ponselku, tapi atensiku beralih karena aku mendengar ada suara ketukan di jendela
Jujur aku sangat terkejut, walaupun sedikit ada rasa takut, tapi aku harus memberanikan diri untuk melihatnya, aku membuka sekilas jendela itu, melihat ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada orang diluar
"Ah mungkin itu suara daun yang menabrak jendela"
Awalnya aku hanya meyakinkan diriku kalau suara itu karena ulah dedahunan, akan tetapi saat aku membalikkan tubuhku lagi, aku menganga hampir terjungkal melihat ada tulisan 'aku akan membunuhmu' aku yakin huruf-huruf itu ditulis oleh jemari seseorang diluar sana
Tubuhku langsung mengeluarkan keringat dingin secara otomatis, kakiku pun terasa gemetar dan jantungku seperti diaduk-aduk, aku langsung berlari menuju kamar monsieur dengan langkah tergesa
Tok.. tok.. tok..
Aku mengetuk pintu kamar monsieur secara beruntun dan lumayan keras, tidak perduli apa dia sudah tidur atau belum, aku benar-benar ketakutan, untungnya monsieur belum tidur, ia langsung membuka pintu dan apa yang aku lakukan?
Aku langsung meraih tubuh gagahnya dan bersembunyi diantara dada bidang itu, dengan hangat tangan monsieur merengkuhku dengan banyaknya pertanyaan diiringi raut wajah khawatirnya
"Ada apa Linggaa.." ucapnya dengan sedikit penekanan
"Monsieur, di kamarku.. di kamarku.. itu~
"Ada apa di kamarmu?"
Aku bahkan tidak sanggup mengatakannya, lidahku menjadi terbata, monsieur akhirnya menarik tubuhku dari tubuhnya dan tangan lembutnya sudah memegangi kedua pipiku, atensiku justru beralih menatap matanya yang dingin tapi kenapa hangat sekaligus
Oh ayolah Lingga, kau ketakutan bukan gugup karena ditatap seperti sekarang, aku menggeleng beberapa kali untuk kembali ke pikiranku yang sedang takut
Tapi tanpa disadari tatapan dingin itu membuatku tenang, lihatlah bahkan sekarang jantungku sudah mulai berdetak normal
"Monsieur, di luar jendela kamarku ada seseorang, awalnya aku kira itu ulah dedahunan, aku mendengar ketukan di jendela, tapi aku sudah memastikannya tidak ada siapapun disana, jadi aku memutuskan kembali ke kasur, tapi saat aku melihat lagi kearah jendela, ada seseorang yang menuliskan aku akan membunuhmu, tentu saja aku takut sekali"
"Eoh cheongmalleyo?" dengan wajah panik
Aku hanya mengangguk anggukan kepalaku, tanpa babibu monsieur menarik tanganku dan menuju kamarku untuk mengeceknya
Sial, aku terlihat seperti gadis yang membual karena ingin diperhatikan sekarang, karena jendela tiba-tiba bersih dan hanya ada embun disana
"Dimana tulisannya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Monsieur [✓]
Fanfic°Hard loves° 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐬𝐮𝐫 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐠𝐮𝐥𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 🔞 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐮𝐦𝐮𝐫 𝐡𝐚𝐲𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐠𝐞𝐫𝐚 𝐠𝐚𝐝𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧, 𝐛𝐢�...