Episode 25

682 125 10
                                    

Lingga Pov

Malam ini hujan turun lebat sekali, terdengar suara amukan langit yang bergemuruh mengepung pendengaran ku, entah kenapa biasanya aku jam segini sudah terlelap tapi rasanya mataku tidak ingin terpejam samasekali

Aku melirik jam diatas nakas, menunjukkan pukul dua belas malam, ntah karena aku gugup atau bagaimana, aku juga tidak tau yang jelas perasaanku campur aduk sejak tadi

Sentuhan lembut monsieur tanpa mengeluarkan sepatah kata pun membuatku merinding sekujur tubuh, aku merasa kekurangan atmosfer saat mengingat kejadian di dapur tadi

Huh,

Hujan lebat itu membuat jendelaku terlihat mengembun, mungkin karena tingginya karbondioksida dimalam hari yang ditekan oleh derasnya suhu udara saat hujan menjadikan uap itu menebal di semua sisi jendela kamar yang aku tempati

Baru saja aku berniat merebahkan diri lagi dan memainkan ponselku, tapi atensiku beralih karena aku mendengar ada suara ketukan di jendela

Jujur aku sangat terkejut, walaupun sedikit ada rasa takut, tapi aku harus memberanikan diri untuk melihatnya, aku membuka sekilas jendela itu, melihat ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada orang diluar

"Ah mungkin itu suara daun yang menabrak jendela"

Awalnya aku hanya meyakinkan diriku kalau suara itu karena ulah dedahunan, akan tetapi saat aku membalikkan tubuhku lagi, aku menganga hampir terjungkal melihat ada tulisan 'aku akan membunuhmu' aku yakin huruf-huruf itu ditulis oleh jemari seseorang diluar sana

Tubuhku langsung mengeluarkan keringat dingin secara otomatis, kakiku pun terasa gemetar dan jantungku seperti diaduk-aduk, aku langsung berlari menuju kamar monsieur dengan langkah tergesa

Tok.. tok.. tok..

Aku mengetuk pintu kamar monsieur secara beruntun dan lumayan keras, tidak perduli apa dia sudah tidur atau belum, aku benar-benar ketakutan, untungnya monsieur belum tidur, ia langsung membuka pintu dan apa yang aku lakukan?

Aku langsung meraih tubuh gagahnya dan bersembunyi diantara dada bidang itu, dengan hangat tangan monsieur merengkuhku dengan banyaknya pertanyaan diiringi raut wajah khawatirnya

"Ada apa Linggaa.." ucapnya dengan sedikit penekanan

"Monsieur, di kamarku.. di kamarku.. itu~

"Ada apa di kamarmu?"

Aku bahkan tidak sanggup mengatakannya, lidahku menjadi terbata, monsieur akhirnya menarik tubuhku dari tubuhnya dan tangan lembutnya sudah memegangi kedua pipiku, atensiku justru beralih menatap matanya yang dingin tapi kenapa hangat sekaligus

Oh ayolah Lingga, kau ketakutan bukan gugup karena ditatap seperti sekarang, aku menggeleng beberapa kali untuk kembali ke pikiranku yang sedang takut

Tapi tanpa disadari tatapan dingin itu membuatku tenang, lihatlah bahkan sekarang jantungku sudah mulai berdetak normal

"Monsieur, di luar jendela kamarku ada seseorang, awalnya aku kira itu ulah dedahunan, aku mendengar ketukan di jendela, tapi aku sudah memastikannya tidak ada siapapun disana, jadi aku memutuskan kembali ke kasur, tapi saat aku melihat lagi kearah jendela, ada seseorang yang menuliskan aku akan membunuhmu, tentu saja aku takut sekali"

"Eoh cheongmalleyo?" dengan wajah panik

Aku hanya mengangguk anggukan kepalaku, tanpa babibu monsieur menarik tanganku dan menuju kamarku untuk mengeceknya

Sial, aku terlihat seperti gadis yang membual karena ingin diperhatikan sekarang, karena jendela tiba-tiba bersih dan hanya ada embun disana

"Dimana tulisannya?"

Monsieur [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang