Episode 43

794 117 66
                                    

Tok.. tok.. "Lingga.."

Ceklek

"Luna-ah!!/Lingga!"

Keduanya berpelukan rindu, saling mengerat dengan air mata yang sudah tak tertampung lagi

"Aigo, kau baik-baik saja, aigo.. aku hawatir sekali padamu" menepuk-nepuk punggung sahabat yang ia rindukan

"Mianhae, ponselku yang lama hilang, jadi aku tidak bisa menghubungimu, aku bahkan mencoba mengingat nomormu tapi tidak ingat samasekali"

Keduanya menangis haru dalam dekap masing-masing, mengingat persahabatan mereka memang sangat manis,  sejak dulu Lingga selalu menjadi gadis yang dirundung dikarenakan appanya pemakai narkoba dan juga miskin

Hanya Luna dan Jimin sahabat yang selama ini benar-benar tulus padanya, melindungi dan membantunya, walaupun mereka berdua berbeda kasta, mereka dikaruniai keluarga kaya raya tapi tidak pernah memanfaatkan gadis malang itu sekalipun

"Ayo masuk!" melepas pelukan lalu menarik tangan gadis berambut keriting itu memasuki kamarnya dan berniat menceritakan yang ia alami selama ini

"Aku tidak menyangka kalau rumor itu ternyata benar" sambil melihat-lihat sekeliling..

"Rumor?"

"Yah! kau tau, aku ingin merobek mulut teman-teman kelas kita yang mengatakan kau jadi gadis simpanan om-om kaya karena bosan hidup miskin, wah jinjja harusnya kuberi pelajaran!!"

"Tapi bukankah sekarang situasinya terlihat seperti itu?" Lingga mengendikan bahunya, sedih

"Kau sungguh jadi simpanan?"

"Aku bingung menyebutnya apa, yang jelas ceritanya panjang sekali, sampai aku bisa tinggal disini"

"Pak CEO bilang, kau dan dia berpacaran benarkah?"

"Hm, maka dari itu kau menyebutnya hanya rumor, tapi sepertinya aku harus mengkonfirmasi kalau aku memang simpanan om-om kaya" keduanya terkekeh

"Sialan, tapi bukankah ini berlebihan, pak CEO sangat tampan dan sexy"

"Seperti Yoongi BTS kan!" menggoda temannya itu, karena keduanya memang seorang army

"Benar, ah aku jadi iri, kita tidak bisa mendapatkan Yoongi oppa tapi kau bisa mendapatkan CEO tampan yang setara dengan Yoongi oppa, aish aku jadi iri"

"Yaaa.. ini semua bukan rencanaku, tapi rencana tuhan"

"Heum kau benar, tapi aku bahagia melihatmu baik-baik saja, dan akhirnya kau bisa hidup bergelimang harta daripada terus mengeluh padaku karena dunia tidak adil hahah.. aku bahagia sekali Lingga, sungguh.." maniknya berkaca-kaca sambil menegangi tangan sahabatnya itu

"Sejujurnya, aku tidak sepenuhnya baik-baik saja, aku kehilangan sebagian ingatanku, sampai sekarang aku masih tidak menemukan bagaimana hidupku selama ini, yang aku ingat hanya awal pertemuanku dengan monsieur, dan aku dibawa kesini karena ia menolongku setelah diusir dari apartemen Jimin, lalu sisanya aku lupa"

"Siapa? mons.. meons..

"Monsieur, awalnya aku memanggilnya ahjussi tapi dia tidak mau dan menyuruhku memanggilnya monsieur"

"Aaaa begitu, sebentar.. kau diusir tuan Park?!! wah aku benar-benar tidak tau apapun! kau terlalu tertutup padaku, padahal kita ini sahabat"

"Mianhae Luna-ah, jadi seingatku waktu itu appaku sedang terpengaruh obat-obatannya lalu hendak memukuliku, karena aku tidak berani pulang, Jimin memintaku tinggal diapartemennya sementara, hanya satu hari saja besoknya aku diusir tuan Park, bahkan beliau memberiku uang untuk menjauhi Jimin, beliau pikir aku pelacur? akhirnya aku pergi malam itu lalu pingsan ditengah jalan dan bangun-bangun sudah disini, sampai sekarang aku benar-benar tidak bisa mengingat apapun lagi, jadi aku pasrah saja"

Monsieur [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang