Episode 41

825 115 32
                                    

Sesampainya di ruangan, Suga menangkap pemandangan yang menggemaskan, bagaimana tidak gemas, gadis itu benar-benar pulas di sofa, mulut kecilnya menganga, telentang dengan tangannya melebar hampir terjatuh kebawah, kakinya naik ke pangkal sofa dan roknya sedikit tersingkap keatas, buru-buru pria itu melepas jas yang ia kenakan untuk menutupinya

"Astaga sayang kenapa kau lucu sekali sih, memaksa ikut padahal sedang kelelahan begini"

Ia segera mendekat dan mendaratkan ciuman dipucuk kepala gadis itu sekilas, lalu ia duduk dikursi kebesarannya lagi dengan masih tidak bisa mengalihkan pandangan menatapnya, tentu saja disana ada wanita lain yang terlihat jelas tidak suka

Melihat picingan mata Jia yang mengarah intens ke gadisnya, pria itu tidak segan memperingati

"Tidak usah melihatnya sampai seperti itu, kerjakan saja tugasmu, hari ini tugas laporan lumayan banyak"

"Yee sajangnim"

"Ah iya, besok kosongkan jadwalku sedikitnya tiga hari, aku ada urusan penting"

"Urusan pribadi?"

"Hm"

"Tapi sajangnim, anda terlalu banyak jadwal kosong bagaimana__

"Kau disini kerja untuk digaji, bukan ikut campur urusanku"

Deg!

Jia tersentak mendengar kalimat pedas dan dingin dari pria idamannya yang terus saja menatap gadis yang sedang tidur disana dengan senyuman-senyuman tipis, ia bahkan tidak bisa cemburu, tidak berhak cemburu..

"Aku akan menaikan dua kali lipat kalau kau berhasil menghandle dengan baik plan yang sudah ku susun"

"Yee sajangnim, jangan hawatir" setelah itu hening tidak ada obrolan lagi

Ditengah keheningan dan kesibukan kedua orang itu dimejanya masing-masing, tiba-tiba seseorang menggeliat dan menguap kencang sekali, Suga dan Jia refleks berjengkit karena terkejut

"Huaaa.. monsieur, sejak kapan kembali?" diiringi uapan lebar

"Dua jam yang lalu, bagaimana tidurmu sepertinya nyenyak sekali.."

"Wah, sudah selama itu ya aku tidur, hm.. nikmat sekali, monsieur aku mau sofa seperti ini dikamarku, rasanya nyaman, aku bisa tidur seharian kalau begini"

Suga terkikik gemas "Iya, hari ini juga kau mendapatkannya"

"Eoh benarkah??"

"Hm" mengangguk angguk

Lingga bangkit dari duduk dan berhamburan memeluk sang empu yang betah dikursi putarnya

"Yaaa.. yaa.. yaa.. kau sesenang itu, hanya karena sofa?" tanyanya gemas

"Hm.. neomu neomu joahyeo" (ya, sangat sangat senang sekali)

Lingga bergelayutan ditubuh kekasihnya tanpa memperdulikan bagaimana situasi diruangan itu yang tentunya ada orang lain selain mereka berdua, pasti sangat mengganggu, ia sedikit melirik kearah meja sekertarisnya itu, bukan karena untuk memastikan perasaannya, tapi ia berfikir apa Jia bisa berkonsentrasi jika suasananya begini, biasanya ruangan itu hanya diisi atmosfer ketenangan, tapi hari ini jauh dari kata tenang, karena ada balita besar yang begitu banyak tingkah

"Jia kau bisa kerjakan diluar kalau merasa terganggu" tawarnya

"Tidak apa-apa sajangnim, lanjutkan saja, saya tidak terganggu"

Lingga pun tidak memperdulikan keberadaan orang lain disana, masih terus bermanja-manja karena hanya itu yang ia inginkan sekarang !

"Monsieur sibuk?" tiba-tiba duduk dipangkuannya tanpa permisi

Monsieur [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang