Episode 18

712 129 26
                                    

"Monsieur.. bangun, ini sudah pagi"

"Monsieur! ironaaa~"

"Ishh.. kenapa tidak bangun sih" Lingga kesal sekali sampai menghela nafas kasar, pasalnya untuk pergi ke kamar Suga saja ia harus berusaha keras, karena kakinya sakit sekali untuk berjalan

 kenapa tidak bangun sih" Lingga kesal sekali sampai menghela nafas kasar, pasalnya untuk pergi ke kamar Suga saja ia harus berusaha keras, karena kakinya sakit sekali untuk berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suga tersenyum tipis mendengar kekesalan gadis kecilnya yang merengek dan memintanya bangun

"Heum~ apa aku cium saja yah!" tegas Lingga, ia sedikit tau kalau Suga tidak suka dicium, mungkin cara itu akan membuatnya bangun

"Yaaa.. jangan macam-macam gadis mesum!" balasnya dengan menarik erat pinggang Lingga sampai ia tertidur disampingnya

"Monsieur, lepaskan aku.."

"Tidak, tidak mau"

"Monsieur tapi jangan seperti ini, itu tidak sopan"

"Diamlah Lingga.."

Jantung Lingga berdetak lebih cepat dari biasanya, saat ini tangan kekar itu tengah melingkar di perutnya, ditambah posisi provokatif itu membuatnya semakin bergedegup tak karuan

Suga benar-benar memeluknya, ia hanya bisa menggigit bibir karena sangat gugup

"Monsieur bilang kita akan kembali ke korea.." ucapnya sedikit terbata

"Hm"

"Kalau begitu lepaskan aku Monsieur~

"Diamlah, jangan banyak bergerak"

Posisi Lingga membelakangi Suga dan bokong Lingga tepat berada didepan asetnya, ia sedikit hawatir pergerakan Lingga akan membangunkan towernya sehingga ia meminta Lingga untuk tetap diam

"Jaebal lepaskan aku, jantungku seperti mau meledak monsieur" polosnya

"Aku akan membuat jantungmu benar-benar meledak sekarang" Suga menyunggingkan smirk, lalu menarik tubuh Lingga sampai posisi mereka saling berhadapan diatas ranjang king bed itu

"Mem~monsi~eur" gugupnya

"Wae?" Ia menatap lekat wajah Lingga, bahkan hembusan nafas gadis itu bisa ia hirup dari jarak dekat

Ini pertama kalinya Lingga merasa sangat gugup dan hampir lupa cara untuk mengambil nafas

Lingga sudah terintimidasi oleh tatapan pria kulit pucat itu, Lingga terpaksa memejamkan matanya, pria itu menatapnya dengan iringan senyum yang menawan, sehingga jantungnya benar-benar terasa akan berhamburan

"Yaa.. kenapa menutup mata" 

"Monsieur, jangan menatapku seperti itu, aku malu!"

Suga semakin menarik tubuh Lingga, sampai tidak ada lagi space diatara tubuh mereka, Lingga bisa merasakan hembusan nafas Suga tepat diwajahnya sekarang

Monsieur [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang