Episode 23

644 130 37
                                    

Lingga langsung menghadap belakang sambil berakting seakan menghubungi seseorang

Jimin sempat berhenti karena sedikit mengenali postur tubuh gadis itu

"Ayo cepat Jim!" Jihyo menarik paksa tubuh adiknya agar bergerak lebih cepat

Sampai di pintu masuk menuju mall Jihyo justru terkejut saat melihat Suga membawa banyak kantung belanja

"Oppa!"

"Eoh, Jihyo-ah"

"Oppa, berbelanja? Wah oppa mau membuat acara?"

"Tidak, aku hanya belanja keperluan dapur, dirumah sedang kehabisan"

Jihyo sedikit berfikir, menurutnya situasi itu aneh, dimana Suga adalah orang paling mager yang pernah ada, dia bahkan jarang sekali masuk ke dalam mall

"Aku duluan"

"Heum, aku kira kita bisa makan malam bersama"

"Mwo!" sahut Jimin

"Ya kan Jim.." memelototi adiknya

"Oh nee, silahkan, bergabung saja"

"Anniy, anniy, aku sedang tidak lapar, lagipula aku harus segera pulang, kalian makan saja"

"Ayolah oppa"

"Tidak Jihyo, terimakasih, aku permisi dulu ini berat sekali"

Suga segera melarikan diri, Jihyo hendak mengejar untuk memaksanya tapi kemudian Jimin memegangi tangan nunanya itu

"Yak lepaskan!"

"Andwe, aku lapar sekali kajja, kita kesini untuk makan sushi favorit kita nuna!"

"Haiss.. baiklah kajja!"

Suga segera menuju mobilnya, ia sangat faham dengan watak Jihyo yang tidak mudah menyerah

Tokk.. tok.. tokk..

"Lingga gwenchana?? buka pintunya!"

"Monsieur!" kaget Lingga karena lamunanya buyar seketika saat Suga mengetuk kaca

"Gwenchana? aku lihat kau melamun"

"Nee gwenchana"

"Kalau begitu buka bagasinya, aku mau memasukan barang-barang ini"

"Eoh nee"

Setelah semua barangnya masuk ia beralih menempati kursi kemudi, dan melajukan mobilnya

Dalam perjalanan, Lingga hanya diam dan sesekali menatap kaca samping, Suga awalnya juga diam tapi hatinya merasa ada sesuatu yang sedang gadisnya pikirkan

"Lingga.."

"Eoh nee?"

"Apa kau sedang memikirkan sesuatu?"

"Tidak monsieur, aku hanya masih bingung, aku tidak memasukan snack yang tadi tapi kenapa itu ada di dalam trolli"

"Oh snack yang kau bilang mahal itu?"

Lingga terkejut, karena sepertinya tadi ia hanya bergumam lirih dan mungkin hanya dia yang bisa mendengar, tapi perkiraannya salah ternyata ada orang lain yang memiliki pendengaran spek dewa juga mendengarnya

"Hehe, iyah, tapi bagaimana monsieur bisa mendengarnya, padahal aku hanya berguman lirih saja"

"Sudah kenapa memikirkannya, yang penting aku sudah membelikan itu untukmu, kau penasaran rasanya kan?"

"Eoh, gomawo"

Suga tersenyum tipis, dalam benaknya ia merasa bangga karena bisa memberikan apa yang gadisnya inginkan

Monsieur [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang