Episode 4

933 136 7
                                    

Pulang kuliah Lingga tidak langsung pulang ke apartemen, ia memutuskan untuk melewati jalan rumahnya, walaupun sedikit takut bagaimana kalau seandainya appanya sedang dirumah

Biasanya di jam seperti ini appanya tidak akan ada dirumah, karena pasti sedang pergi ntah kemana, Lingga berniat mengambil laptop dan semua barang-barang keperluanya termasuk baju dan segala macamnya

Pelan-pelan ia membuka pintu rumah yang tidak pernah terkunci

Sesuai dugaan, appanya sedang tidak ada dirumah, segera ia ke kamar dan mengambil koper besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dugaan, appanya sedang tidak ada dirumah, segera ia ke kamar dan mengambil koper besar

"Ah aku takut sekaliii" cemasnya sambil berberes

Ia memasukan semua bajunya, buku-buku, laptop dan semua yang menurut ia penting untuk dibawa, termasuk foto mendiang eommanya

Setelah ia memasukan semua keperluannya ia segera keluar

Di seberang jalan, terlihat mobil presdir JS group terparkir, rupanya ia sedang mengantri membeli bungeoppang dipinggir jalan

Saat sedang berjalan menuju jalan raya, tiba-tiba Lingga melihat appanya datang dengan sempoyongan dan tepat sasaran sekali, tentu appanya melihat Lingga dengan jelas dalam gang kecil itu

"Aish, gaeshekkiii, anak kurang ajar!!! mau kemana kau!"

Appanya berlari kearahnya tentu saja Lingga langsung berlari kencang menuju jalan besar, karena appanya dalam pengaruh obat, ia tidak bisa lari secepat Lingga dan tiba-tiba appanya mengambil tongkat besi

Lingga terus berlari sampai ke jalanan besar, karena tak melihat jalanan, dengan panik dan diiringi isak tangis ketakutan, ia menabrak seseorang sampai bungeoppang itu terjatuh padahal ia sudah mengantri sejak tadi untuk mendapatkannya

"Yaaak!! kau buta!"

Bruukkk, Lingga juga terjatuh, gemetar Lingga saat appanya berteriak dari ujung sana, appanya hendak menyebrang namun karena terhalang lalu lalang mobil, ia masih menunggu lampu hijau, kalau saja tidak lampu merah pasti appanya sudah bisa menyusul

"K-kauu lagii!" tegas Suga

"Ahjusii tolong saya ahjussi" masih dengan keadaan tersungkur karena kakinya terkilir dan tidak bisa bangun

Suga melirik kearah sebrang dan tak peduli lagi dengan bungeoppangnya yang jatuh, ia melihat rupanya appa gadis itu hendak melukainya lagi, segera Suga memapah Lingga kedalam mobil, dan mengambil kopernya yang ia taruh di kursi tengah karena tidak ada waktu untuk membuka bagasi

Begitu lampu merah berganti hijau appanya segera menggampiri, namun Lingga sudah didalam mobil dan Suga segera menancap gas

Pyarrrrr!!! kaca mobil Suga pecah karena dipukul tongkat besi yang dibawa appa Lingga, namun Suga segera melaju cepat, tentu appa Lingga tidak bisa mengejarnya

Monsieur [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang