Deburan ombak yang mulai tidak teratur membuat kedua insan yang saling melumat itu terpaksa naik kepermukaan, tubuh sang gadis ia bawa dalam gendongan, masih terus melumat brutal bibir ranumnya tanpa jeda
"Um, ahh" Lingga mendesah saat miliknya tergesek perut kotak-kotak sang empu, suga menggendong gadis itu seperti anak koala raksasa
"Monsieur"
"Eum?"
"Monsieur tampan sekali"
"Tentu, baru menyadari? kau kemana saja eoh!" kepedean pria itu mendadak meningkat dan hanya dibalas senyum tipis oleh sang gadis
"Ahh" meleguh, saat tubuhnya diturunkan kasar diantara hamparan pasir beralaskan kain tebal itu, menjadikannya sebuah kasur nyaman dibawah lampu tumbler yang mengitari sudutnya, suara gulungan ombak yang menyegarkan membuat kedua orang itu benar-benar kepalang nafsu
Suga kembali melahap payudara sintal puannya, kedua benda kenyal itu menjadi sasaran empuk, tentunya kedua sintalan itu mendapatkan perlakuan yang sama, satu ia lahap rakus satunya lagi pucuknya ia pilin, pria itu mainkan puting manis puan dengan ibu jarinya begitu saja bergantian kanan kiri, basah penuh air liur
"Euh, enak monsieur.. eumh!"
"Akh! jangan digigit" protes sang gadis
"Sakit?"
"Tentu saja!" Suga terkekeh melihat kemarahan sang gadis yang membuat tingkat keimutanya malah semakin bertambah
"Kalau dijilat seperti ini sakit apa enak?" godanya dengan seringaian kecil
Gadis itu hanya manggut-manggut menikmati, Suga lagi-lagi menggoda pucuknya dengan kuluman samar-samar, tak lupa ujung lidahnya sengaja ia putar-putar sambil maniknya menatap puan yang tengah keenakan menengadahkan kepalanya pasrah
Cupp.. cupp
Mengecupi leher jenjangnya lagi di sela-sela remasan lembut, benar-benar nikmat sampai mampus!
Kecupan panas itu kian turun, sekarang lidah sang empu sudah menyisir perut, menggoda pusarnya dengan lidah, gadis itu tidak memiliki banyak kekuatan untuk melawan intimidasi sang pria perkasa itu
Hanya erangan dan leguh nikmat yang bisa ia lakukan sekarang..
Pria itu menyipahkan kaki gadisnya lebar-lebar, untung saja disepanjang pesisir pantai yang menjadi tempat berzina itu tidak terjamah orang lain, karena lokasinya tepat dibelakang mension mewah milik keluarga Min sehingga tidak perlu hawatir orang lain akan melihatnya karena pantai itu jelas bukan tempat umum
Diam sejenak sambil ia menatapi milik gadisnya yang terlewat indah___katanya.
"Kau sudah basah sekali sayang"
"Jangan menatapnya begitu, aku malu" protesnya lagi berusaha menutup kedua kakinya tapi dapat dipastikan gagal total karena Suga menahan kedua lututnya agar tetap melebar selebar-lebarnya
"Kenapa harus malu, ini cantik sekali sayang, halus, setengah bulat dan becek, seperti buah plum yang terlalu masak"
"Ish!"
Suga terkekeh mendengar desis tak suka dari sang gadis akibat miliknya disamakan dengan buah plum yang busuk maksudnya? cukup merusak mood gadis itu, tapi siapa yang perduli saat biji plumnya sudah diusap lembut, sesekali untuk digoda
Terlihat amat menggiurkan, milik gadisnya yang sudah basah dan mengkilat karena precumnya itu, ditambah sorotan lampu tamaram makin membuatnya menggila ingin segera memasuki, tapi seringaian diwajahnya itu jelas merencanakan sesuatu
KAMU SEDANG MEMBACA
Monsieur [✓]
Fanfic°Hard loves° 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐬𝐮𝐫 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐠𝐮𝐥𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 🔞 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐮𝐦𝐮𝐫 𝐡𝐚𝐲𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐠𝐞𝐫𝐚 𝐠𝐚𝐝𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧, 𝐛𝐢�...