Mereka kembali ke seoul karena tak mungkin meneruskan liburan mereka dengan suasana hati yang kurang baik, Suga berfikir dengan menyibukkan diri sambil ia merencanakan dengan baik untuk menghilangkan calon bayinya itu mungkin akan membuat beban yang ia rasakan sedikit berkurang
Ia sangat mencintai gadisnya, cinta yang tulus, tapi ia juga kerap dibingungkan dengan sikap brengseknya itu, disaat ia sudah terbebas dari segala macam trauma dimasa lalu, ia hanya takut kehilangan gadisnya sekarang
Melahirkan itu sangat menyeramkan baginya, apalagi Suga tau ibunya dulu nyaris meninggal saat melahirkannya jadi alasan itu cukup membuatnya ketakutan akan kehilangan gadis yang paling ia cintai, dan kelahiran Suga juga jadi alasan kebencian Seokjin padanya
Seokjin selalu merasa iri, walaupun hampir menewaskan sang ibu saat melahirkan adiknya itu tapi baik ayah maupun ibunya masih menyayanginya dengan amat sangat, bahkan ketika ia melakukan kesalahan fatal sampai membuat adik angkatnya meninggal karena kebejatan yang adiknya lakukan, ibu dan ayahnya hanya memberikan hukum pengasingan yang menurutnya itu tidak sebanding dan tidak akan membuat adiknya menjadi orang yang lebih baik
Sedari dulu Suga selalu mendapatkan apa yang ia mau, tetutama otak cerdasnya dalam berbisnis dan membuat hyungnya itu tak terlihat hebat dimata ayahnya
"Sayangku, kau ingin makan sesuatu? aku akan meminta pramugari untuk menyiapkannya" tawar pria itu lembut pada sang gadis yang masih krusat krusut dikursi pesawat
"Tidak monsieur perutku masih sangat mual, aku tidak ingin makan apapun"
"Mau aku elus?"
Lingga mengangguk senang, elusan dari tangan pria ini seperti obat, ia sekarang mengerti kenapa akhir-akhir ini ia merasa nyaman sekali ketika perutnya dielus sang empu, rupanya itu adalah permintaan buah hati mereka
"Monsieur, kau benar-benar mencintaiku kan?"
"Tentu saja sayang, apa yang kau pikirkan, aku bahkan rela mati untukmu Lingga"
Mohan hampir muntah dipesawat mendengar celoteh tak berbobot atasannya itu, kalau boleh Mohan ingin sekali membawa gadis itu kabur, tapi ia sadar posisi ia hanya anjing setia yang akan melakukan sesuatu berdasarkan perintah sang majikan
"Rasanya aku harus mengambil kuliah online itu, aku akan malu pergi ke kampus dengan kondisiku yang seperti ini, bayi ini lambat laun akan membesar"
"Baguslah sayang, akan banyak waktu untuk kita bersama" Suga menatap gadisnya dengan senyuman, tangan gadis itu tak bosan-bosan untuk ia genggam
Perjalanan dari jeju ke seoul tidak memakan waktu banyak, hanya sekitar satu jam lebih sedikit
Mereka segera menuju mansion, pria itu bahkan memapah gadisnya ala bridal style lalu menurunkannya perlahan-lahan dikasur empuknya saat sampai di kediaman putra kedua Js group itu
"Sayang maaf yah kita harus kembali secepat ini, aku janji nanti kita liburan lagi, babymoon bagaimana?"
Betapa bahagianya gadis itu mendengar kekasihnya terus saja berusaha membuat hatinya tenang
"Aku kembali ke kantor ya sayang, tiba-tiba aku mendapat kabar para eksekutif ingin membicarakan banyak hal"
"Tapi elusi perutku dulu monsieur"
"Iyah, sinii.. ouuhh, kenapa baby Min sangat nakal sih, jangan membuat mommy kesulitan ya sayang"
"Mommy?"
"Hm, tidak suka panggilan itu?"
"Suka" gadis itu benar-benar teramat bahagia, bahkan pipinya menunjukkan semburat merah karena tersipu

KAMU SEDANG MEMBACA
Monsieur [✓]
Fanfiction°Hard loves° 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐬𝐮𝐫 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐠𝐮𝐥𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 🔞 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐮𝐦𝐮𝐫 𝐡𝐚𝐲𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐠𝐞𝐫𝐚 𝐠𝐚𝐝𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧, 𝐛𝐢�...