Episode 47

1.4K 155 87
                                    

Mereka kembali ke seoul karena tak mungkin meneruskan liburan mereka dengan suasana hati yang kurang baik, Suga berfikir dengan menyibukkan diri sambil ia merencanakan dengan baik untuk menghilangkan calon bayinya itu mungkin akan membuat beban yang ia rasakan sedikit berkurang

Ia sangat mencintai gadisnya, cinta yang tulus, tapi ia juga kerap dibingungkan dengan sikap brengseknya itu, disaat ia sudah terbebas dari segala macam trauma dimasa lalu, ia hanya takut kehilangan gadisnya sekarang

Melahirkan itu sangat menyeramkan baginya, apalagi Suga tau ibunya dulu nyaris meninggal saat melahirkannya jadi alasan itu cukup membuatnya ketakutan akan kehilangan gadis yang paling ia cintai, dan kelahiran Suga juga jadi alasan kebencian Seokjin padanya

Seokjin selalu merasa iri, walaupun hampir menewaskan sang ibu saat melahirkan adiknya itu tapi baik ayah maupun ibunya masih menyayanginya dengan amat sangat, bahkan ketika ia melakukan kesalahan fatal sampai membuat adik angkatnya meninggal karena kebejatan yang adiknya lakukan, ibu dan ayahnya hanya memberikan hukum pengasingan yang menurutnya itu tidak sebanding dan tidak akan membuat adiknya menjadi orang yang lebih baik

Sedari dulu Suga selalu mendapatkan apa yang ia mau, tetutama otak cerdasnya dalam berbisnis dan membuat hyungnya itu tak terlihat hebat dimata ayahnya

"Sayangku, kau ingin makan sesuatu? aku akan meminta pramugari untuk menyiapkannya" tawar pria itu lembut pada sang gadis yang masih krusat krusut dikursi pesawat

"Tidak monsieur perutku masih sangat mual, aku tidak ingin makan apapun"

"Mau aku elus?"

Lingga mengangguk senang, elusan dari tangan pria ini seperti obat, ia sekarang mengerti kenapa akhir-akhir ini ia merasa nyaman sekali ketika perutnya dielus sang empu, rupanya itu adalah permintaan buah hati mereka

"Monsieur, kau benar-benar mencintaiku kan?"

"Tentu saja sayang, apa yang kau pikirkan, aku bahkan rela mati untukmu Lingga"

Mohan hampir muntah dipesawat mendengar celoteh tak berbobot atasannya itu, kalau boleh Mohan ingin sekali membawa gadis itu kabur, tapi ia sadar posisi ia hanya anjing setia yang akan melakukan sesuatu berdasarkan perintah sang majikan

"Rasanya aku harus mengambil kuliah online itu, aku akan malu pergi ke kampus dengan kondisiku yang seperti ini, bayi ini lambat laun akan membesar"

"Baguslah sayang, akan banyak waktu untuk kita bersama" Suga menatap gadisnya dengan senyuman, tangan gadis itu tak bosan-bosan untuk ia genggam

Perjalanan dari jeju ke seoul tidak memakan waktu banyak, hanya sekitar satu jam lebih sedikit

Mereka segera menuju mansion, pria itu bahkan memapah gadisnya ala bridal style lalu menurunkannya perlahan-lahan dikasur empuknya saat sampai di kediaman putra kedua Js group itu

"Sayang maaf yah kita harus kembali secepat ini, aku janji nanti kita liburan lagi, babymoon bagaimana?"

Betapa bahagianya gadis itu mendengar kekasihnya terus saja berusaha membuat hatinya tenang

"Aku kembali ke kantor ya sayang, tiba-tiba aku mendapat kabar para eksekutif ingin membicarakan banyak hal"

"Tapi elusi perutku dulu monsieur"

"Iyah, sinii.. ouuhh, kenapa baby Min sangat nakal sih, jangan membuat mommy kesulitan ya sayang"

"Mommy?"

"Hm, tidak suka panggilan itu?"

"Suka" gadis itu benar-benar teramat bahagia, bahkan pipinya menunjukkan semburat merah karena tersipu

Monsieur [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang