Lingga menatap Suga dengan tatapan canggung, malu? tentu saja, adegan ranjang yang benar-benar menggelikan, bagaimana bisa ia ketahuan sedang mengendusi tubuh maskulin itu
"Sudah tidak usah sungkan begitu, bilang saja kalau kau menginginkan aku ya kan?"
"Buang pikiran kotormu itu monsieur" Lingga tidak terima
"Kalau begitu nanti malam tidurlah ke kamarmu sendiri"
"Anniy, aku masih takut.." terpaksa sedikit memelas walaupun gengsi sejujurnya
Suga menyunggingkan smirknya, "apa kau sungguh ingin selalu tidur bersamaku?" tanyanya menggoda
"Hais bukan begitu tapi ini darurat"
Suga memilih menyebunyikan senyumnya, merasa sedikit bangga karena menjadi garda terdepan
"Kau tidak berangkat kuliah?"
"Ini mau pergi mandi"
"Mau mandi di kamar mandiku juga?"
"Tentu saja tidak, aku akan kembali ke kamarku"
"Baiklah, bukan aku loh-ya.. yang memaksamu tidur denganku semalam"
Seketika Lingga mengernyit tak percaya, lupa kalau ia seharusnya tidak boleh mengambil kesempatan seperti ini, situasi ini sama-sama tidak aman, bagaimana kalau monsieurnya itu kalap dan melakukan sesuatu yang tidak-tidak padanya
"Nanti malam aku tidur di kamarku saja"
"Kau yakin?"
Mengangguk,
"Baiklah kalau begitu, dengan syarat kau tidak akan membangunkanku apapun yang terjadi"
"Tidak bisa begitu lah monsieur, kalau orang jahat itu datang lagi bagaimana?" rengeknya
"Ya aku tidak peduli, kan kau sendiri yang meminta tidur di kamar mu"
"Haiss.."
"Cepat mandi, aku juga segera ke kantor"
"Nee"
Setelah Lingga keluar dari kamar itu, buru-buru Mohan mengetuk pintu
"Masuk!"
"Sajangnim say~
"Ini bonus untukmu, kerja bagus, buat Lingga terus ingin berada di dekatku"
"Yee?"
"Semalam kau benar-benar seperti pemeran film psikopat, jangan lupa nanti malam buatlah dia menangis dan meraung mencariku oke"
"Sajangnim sebenarnya sek~
"Hais tidak usah banyak bicara, aku buru-buru ke kantor, kau bersiaplah"
"Yee"
Mohan mengurungkan niatnya untuk mengatakan sesuatu, ia memilih segera bersiap daripada terkena omelan atasannya yang sedang kasmaran itu
Setelah Lingga siap dan keluar dari kamarnya mereka menuju meja makan untuk sarapan, Lingga masih bingung sejak kapan sarapan bersama menjadi rutinitas
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.