"Siapa yang pindah?"
"Asteria, dia tiba-tiba ingin pindah."
Harry, Ron dan Hermione sedang berkumpul di kamar Ron, mereka baru saja pulang menonton pertandingan Quidditch.
Sebenarnya mereka belum kembali ke rumah jika saja para pelahap maut tidak berbuat ulah dengan mengacaukan tenda dan kesenangan mereka, dan karena itu juga Harry mendapatkan luka di lengan dan kepalanya, dia sempat pingsan juga tadi.
Kedua orang tuanya belum mengetahui anak laki-laki mereka mendapat lecet pada tubuhnya, Harry meminta Mrs. Wesley untuk merahasiakan hal ini dari kedua orang tuanya, terutama pada mother-nya, Lily. Buka apa, bisa-bisa Lily akan mengomel seharian jika dia tau.
"Kembaran mu itu kan?" Tanya Ron, memastikan.
Harry mengangguk, "Yap---father dan mother pergi menjemput di Korea."
Kedua sahabat Harry hanya pernah mendengar nama tentang Asteria tanpa pernah melihat wajah gadis itu. Harry juga hanya sekali pernah menunjukan foto masa kecilnya bersama Asteria, dan saat ini dia bercerita mengenai kepindahan Asteria kepada sahabatnya.
James Potter dan Lily Potter di karunia anak kembar laki-laki dan Prempuan, tentu saja hal itu sangat membuat mereka bahagia. Anak kembar mereka diberi nama Harry James Potter dan Asteria Lily Potter. Tapi tidak banyak orang yang tau wajah saudari kembar Harry, bisa di bilang karena gadis itu tidak suka keluar rumah dan bergaul seperti sang kakak. Dia bukan introvert atau semacamnya, dia hanya lebih suka diam di dalam rumah, bersantai, bermalas-malasan atau bermain dengan peri rumah kesayangnya yang dia berinama Poppy.
Saat kecil, sekitar berumur 9 tahun, Asteria meminta kepada kedua orang tuanya untuk menyekolahkan dirinya bersama Harry di Hogwarts, tapi saat berusia 11 tahun, dimana kedua anak kembar itu mendapatkan surat dari Hogwarts, Asteria dengan santai menolak dan mengatakan bahwa dirinya ingin bersekolah di Magic Blue, salah satu sekolah sihir terbaik yang berada di Korea Selatan.
Awalnya James sangat tidak setuju dengan ide gila anak gadisnya, penolakan dari James membuat Asteria murka dan mengancam akan membotakan kepalanya jika tidak di turuti. Saat itu mereka tidak percaya, mengira Asteria sekedar omong kosong, dan betapa kagetnya mereka saat terbangun di pagi hari melihat kepala Asteria botak mengkilat hampir membuat Lily pingsan di tempat.
Tapi, pada akhirnya gadis itu menangis, menyesal karena membotaki rambutnya, dan terus merengek ingin bersekolah di Magic Blue. Dan Asteria menang, dia di izinkan bersekolah di sana dengan syarat setiap liburan harus pulang ke rumah. Gadis itu setuju, tentu hanya omong kosong, tiga tahun Asteria tidak pernah pulang kerumah, Lily sampai pusing dibuatnya, memikirkan anak gadis satu-satunya yang jarang mengirim surat kecuali saat meminta uang.
Keajaiban pun terjadi dan doa Lily dikabulkan. Asteria tiba-tiba saja mengirim surat, meminta agar dia dipindahkan ke Hogwarts tempat kakaknya bersekolah. Seisi rumah senang sekali, sampai James dan Lily langsung pergi menjemput Asteria dan menitipkan Harry pada keluarga Wesley.
"Aku tidak sabar bertemu Asteria." Kata Harry bahagia, dia sudah sangat merindukan adiknya itu. Bayangkan saja sudah tiga tahun mereka tidak bertemu, dan jika Harry mengirim surat gadis itu hanya akan membalas singkat atau tidak pernah sama sekali.
"Aku juga, dari ceritamu selama ini sepertinya Asteria adalah gadis yang menyenangkan." Hermione tersenyum senang, Ron ikut mengangguk setuju.
Tidak lama suara teriakan Mrs. Wesley terdengar dari bawah, menuyuruh mereka turun untuk makan siang. Ketiganya bergegas turun sebelum Molly mengomel.
Harry kaget mendapatkan orang tuanya sudah duduk di kursi meja makan bersama yang lain, begitupun dengan Ron dan Hermione.
"Hai, Ungcle------Hai aunty." Sapa Hermione dan Ron bersama.
"Hai, Children." Jawab James dan Lily tersenyum ramah.
"Father? Mother?"
"Yes, son?" Saut Lily.
"Sejak kapan kalian disini?" Harry bertanya, kepalanya celinggukan kesana kemari mencari keberadaan adiknya, "Dan dimana Asteria?"
"Adik mu di manor, lelah katanya." Jawab James mewakili Lily yang tengah mengunya.
Harry menghela nafas sedih, "Aku pikir dia ikut."
Lily langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Harry, "Ohhh, son. Kalian akan segera bertemu, jangan bersedih."
"Mother-mu benar, lagi pula kata Asteria dia belum terbiasa dengan cuaca London." Kata James menyampaikan alasan tidak masuk akal putrinya tadi.
Harry merengit, "Tidak terbiasa bagaimana, dia baru tiga tahun meninggalkan London." Harry sangat kesal, dia tau itu hanya alasan Asteria saja. Harry berjanji akan menjitak kepala gadis itu nanti, tunggu saja.
"Kau seperti baru mengenal dia saja, kau tau sendirikan?" Lily berkata sembari mengajak Harry duduk di kursi makan tepat di sebelah Hermione dan Ron.
"Sudah, sebaiknya kita segera makan. Fred, George duduk!" Molly melot garang pada anak kembarnya.
Acara makan di ramaikan dengan tawa serta karena cerita konyol yang di sampaikan James dan sih kembar Weasley. Sampai pada titik membahas tentang keberangkatan anak-anak besok ke Hogwarts untuk memulai tahun baru mereka.
"Son, besok kau jadikan berangkat bersama Ron dan Hermione?" Tanya lily di sela makannya.
Harry mengangguk, "Yap---Asteria, dia bisah ke sini, atau perlu aku jemput di manor?"
"Tak perlu, dia akan di antar father dan mother besok. Tidak dengan kereta." Kata James, Harry ingin protes tapi di urung, karena percuma.
"Terserah dia saja. Aku akan tunggu di Hogwarts." Kata Harry pada akhirnya.
*****
Publikasih : MINGGU, 23 APRIL 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter Twins| Weird and ridiculous
FanfictionREVISINYAA NANTI!! JADI KALO KETEMU TYPO ANGGAP SAJA UJIAN, LOVE. "Apa?! Aku tidak melakukan apapun. Aku gadis yang baik dan penurut."~~~ Asteria Lily Potter. _______ (Disini orang tua Harry masih lengkap. Beberapa tempat, mantra sihir dan tokoh...