5

448 49 3
                                    

Semua orang berkumpul di great hall untuk perjamuan makan malam bersama. Professor McGonagall menentingkan gelas menggunakan sendok sehingga seluruh perhatian murid teralihkan.

Proffesor Dumbledore bangkit dari duduk nya, dia menatap seluruh murid yang kini menatap nya.

"Selamat malam semuanya----" Katanya dengan suara nyaring dan menggema di dalam aula, "Aku ingin menyampaikan sesuatu yang penting. Dan aku harap kalian mendengar dengan baik---------Pada tahun ini, sekolah kita di jadikan tuan rumah untuk Turnamen Triwizard."

Suara sorakan mulai ramai di dalam aula. Beberapa murid mulai membicarakan Turnamen Triwizard. Berkata dengan percaya diri mereka akan menjadi salah satu perserta untuk turnamen itu.

"Aku pernah mendengar tentang turnamen itu." Kata Fluet, "Proffesor Kim pernah membahasnnya, kau ingat kan?"

Asteria mengangguk, "Ho'o, tidak aku sangka akan melihat Turnamen itu secara langsung di sini."

Kedua remaja itu semakin bersemangat dan tidak jadi menyesal pindah ke Hogwarts, mereka asik dengan dunia sendiri, membahas tentang turnamen. Tidak lama suara Dumbledore kembali terdengar.

"Mereka akan tiba besok malam." Kata Dumbledore "Aku harap kita semua dapat menerima tamu kita dengan suka cita, membangun pertemanan yang baik dan saling menjaga seperti kita menjaga satu sama lain."

Larut dalam obrolan, mereka tidak sadar semua orang sudah mulai menyantap makanan mereka, jika saja Harry tidak menegur kedunya.

*****

Kelas ketiga siang ini adalah Herbiology, Gryffindor kembali bergabung bersama Slytherin pada kelas yang sama. Beberapa orang, seperti Harry dan kedua sahabatnya mungkin akan sangat kesal, tapi berbeda dengan Asteria yang tidak melunturkan senyum manis dan bahagianya.

Gadis Potter itu bahkan sudah berdiri di sebelah Draco Malfoy. Dia dan Fluet menjadi Gryffindor yang berada di lingkaran Slytherin. Padahal di dalam kelas Herbiology, kedua asrama itu berdiri berkelompok, enggan dan tidak sudi berdiri berdekatan. Mereka bahkan saling melempar tatapan tidak suka.

Harry mendekat pada Asteria dan Fluet. Dia berniat menarik keduanya agar tidak dekat-dekat dengan Draco. Apalagi Pansy sedang menatap kedua remaja itu tajam, dan Harry tidak mau ada keributan lagi antara Asteria, Fluet dan Pansy.

"Sister, kembali ke kelompok Gryffindor, jangan di sini!" Kata Harry, terdengar seperti perintah. Karena itu juga dia dan Draco kembali adu tatapan sinis.

Asteria merengut tidak suka, dia bersikap dada menatap Harry kesal, "Aku tidak mau. Aku ingin di sini, di sebelah Malfoy, brother!" Tolaknya.

"Tidak boleh!" Larang Harry.

Asteria tetap menolak, dia menggelang kepalanya, "Tidak mau, aku tidak mau!" Dia mulai meregek, "Lagipula aku dan Fluet berteman dengan Blainse dan Theodore, iya kan? " Kata Asteria melirik kedua pemuda yang dia sebut namanya dan mereka mengangguk.

Harry dan yang lainya kaget, sejak kapan dia berteman dengan anak-anak Slytherin.

Belum sempat Harry berbicara, Draco sudah menyela duluan. "Kembali ke habitat mu, Potter! Jangan menganggu ketenagan kami!"

"Yah, Potter! Kembali, jangan mengganggu ku dan Malfoy.!" Ujar Asteria, mengikuti nada bicara Darco.

"Potter yang aku maksud adalah kau!" Kata Draco dengan nada sinis menatap Asteria.

Asteria sempat terdiam, dia menatap Draco sedih. Seakan dunianya hancur dan dia menjadi gadis paling tersakiti. Kebiasaan, memang sangat berlebihan anak gadis Potter satu ini.

Harry Potter Twins| Weird and ridiculousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang