Hari ini kediaman Wesley sangat ramai, padahal waktu masih menujuk pukul lima pagi. Molly yang sudah bangun dari jam empat subuh tadi kini sibuk bergelut dengan adonan kuenya. Karena keributan itu, satu persatu anggota keluarga Wesley terbangun.
"Mom, apa yang sedang kau lakukan?." Tanya Ginny, menghampiri Molly sembari mengucek matanya.
"Memasak, apalagi?." Jawab Molly tanpa menatap putri bungsunya. Ginny hanya mengangguk, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Ron entah sejak kapan pemuda itu tertidur di sofa, yang pasti dia terbangun karena berpikir ada pencuri di rumahnya. Namun saat sampai di lantai satu, dia tidak melihat orang asing, yang ada hanya sang mom yang sibuk entah apa. Sebenarnya dia ingin bertanya, tapi di urung karena rasa kantuknya.
°°°°°
"ASTERIA..... FLUET, CEPAT TURUN."Teriakan itu menggema di dalam manor Potter pagi hari ini. Lily yang memang berdiri di sebelah sang suami langsung menegur karena suara James yang sangat mengganggu.
"Jangan teriak, James." Kata Lily.
"Maaf, sayang." Kata James, "Tapi kedua anak mu itu sangat lama."
Lily menggeleng, daripada berdiri di sebelah James yang masih sibuk berteriak, lebih baik dia bergabung bersama Putra sulungnya di ruang tamu.
"Mother, kita jalan sekarang?." Tanya Harry saat melihat kedatang Lily.
"Belum, kita masih menunggu Aste dan Fluet." Katanya, lalu duduk di sofa sembari membaca majalah.
Harry merengit heran, setaunya kedua manusia itu tadi sudah selesai bersiap-siap. Bahkan dia sempat melihat mereka duduk di sofa ruang keluarga sambil memakan camilan.
"ASTEEEEE FLUETTT CEPATTTT!."
Teriakan James terdengar lagi, tapi kali ini lebih besar membuat Harry kaget di buatnya.
"Father kalian itu, bisa-bisa dia kehilangan suara jika terus berteriak." Kata Lily khawatir sekaligus kesal dengan suaminya. Harry tertawa, merasa lucu.
°°°°°
30 menit, waktu yang mereka habiskan untuk menunggu Asteria dan Fluet. Itu pun karena James menarik paksa keduanya yang saat itu masih sibuk menata rambut Asteria."James Potter jahat sekali, padahal aku dan Fluet belum selesai menata rambut ku." Protes Asteria, bersikap dada menatap tajam father nya.
"Sudahlah, Aste. Kau tetap terlihat cantik bagaimanapun model rambut mu. Bahkan botak pun kau masih cantik." Kata Harry, sedikit lelah mendengar ocehan sang adik.
"Tapi tadi aku belum menyisir rambut panjangnya dengan baik." Fluet menambahi, sebagai seseorang yang suka menata rambut sang sahabat, Fluet tentu merasa tidak puas.
"Sudah-Sudah, nanti saat kita sampai, Fluet bisa melanjutkan menata rambut Aste." Kata Lily, mengelus sayang surai halus Fluet.
Pada akhirnya kedua remaja itu mengangguk pasra. Sedangkan James yang sudah tidak di tatap sang putri bisa menetralkan jantungnya, jujur saja tatapan menusuk Asteria persis sekali seperti ibunya, benar-benar menyeramkan. Tidak ingin membuang waktu lagi, mereka segera pergi menuju kediaman Wesley.
°°°°°
Kedatang keluar Potter menambah kehebohan di kediaman Wesley. Seperti yang di lakukan Ron, Asteria, Fluet dan si kembar Weasley, serta dua orang tua yang di tarik paksa mereka tadi, James dan Sirus untuk menjadi juri dalam perlombaan balap sapu terbang. Sedangkan Harry dan Remus lebih memilih untuk diam di dalam rumah, membantu Molly dan Lily untuk mengahabiskan makanan.
"AYOKK FLUE, ASTE KALAHAKAN MEREKA YEAHHH." Suara besar James lebih dominan daripada Sirius, tentu karena laki-laki berumur itu berteriak menggunakan toa Munggle yang dia pinjam dari Arthur.
Sirus yang tidak mau kalah saing dalam hal berteriak diam-diam mengambil dua toa sekaligus, Arthur hanya pasra melihat ketiga toa berharganya di rampas begitu saja.
"Hari ini sepertinya James banyak berteriak." Kata Lily yang sering kali kaget mendengar terikan suaminya.
"Sudah lah, Lily. Biarkan saja mereka bersenang-senang." Kata Molly. "Ginny, tolong panggil mereka untuk makan siang." Ginny mengangguk patuh, dan berjalan keluar rumah.
Tidak lama mereka datang di sertai suara riang Fluet, Asteria dan James karena berhasil memenangkan perlombaa. Sedangkan yang kalah sibuk mengumpati, terutapa Sirus yang hampir melempar toa di tanganya ke arah wajah menyebalkan James.
"UNCLE UNCLE KAMI MEMANG." Teriak semangat Asteria dan Fluet menghampiri Arthur untuk menagi janji.
"Oh, jadi kalian?." Keduanya mengangguk semangat. "Baiklah, tunggu sebentar, aku ambilkan hadianya."
Kedua remaja 15 tahun itu menunggu dengan tidak sabar, mata mereka mengikuti setiap pergerakan Arthur.
"Baik, tutup mata kalian sebentar sampai aku bilang buka." Keduanya menurut, menutup mata dalam keadaan tidak sabar.
"Satu---dua---tiga---bukaaaa. JENGGG JENGGG."
Kedua mata mereka melebar berbinar menatap dua hadia di tangan Arthur. Dan Sirius yang menatap iri penuh dengki, sedangkan si kembar Weasley menatap datar, dan tidak jadi iri. Mereka sudah banyak memiliki benda seperti itu.
"WAHHH PELAMPUNG BEBEK." Kata keduanya semangat, langsung mengambil benda mungel itu lalu mencobanya.
"Untuk ku mana?." Kata James dengan mata berbinar membuat dirinya di tatap datar Arthur.
"Kau sudah besar James." Kata Arthur membuat wajah cerah James luntur seketika di temani gelak tawa Sirius. Harry menggeleng kepala melihat tingkah kekanak-kanakan dua laki-laki dewasa itu.
"Aku ingin heran, tapi mereka berdua Ayah dan paman ku." Katanya membuat Remus tertawa.
"Yahh seperti yang kita tau, mereka memang tidak pernah dewasa, bahkan dalam hal serius pun pasti ada hal yang buat suasana jadi konyol." Kata Remus, menerawang setiap kelakuan kedua sahabatnya itu.
"Beruntunglah kau waras, paman." Kata Harry, lalu keduanya tertawa bersama.
*****
GUYS sorry BGT yauwww baru UP. Tolong di paham jikalau penulis cantik nan manis ini sedang di landa kesibukan menulis skrepseh.
PUBLIKASIH : JUMAAT, 22 MARET 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter Twins| Weird and ridiculous
FanfictionREVISINYAA NANTI!! JADI KALO KETEMU TYPO ANGGAP SAJA UJIAN, LOVE. "Apa?! Aku tidak melakukan apapun. Aku gadis yang baik dan penurut."~~~ Asteria Lily Potter. _______ (Disini orang tua Harry masih lengkap. Beberapa tempat, mantra sihir dan tokoh...