Harry Potter Twins| Weird and ridiculous

23.

"Parkinson."

Pansy yang tengah bercerita dengan para sahabatnya menoleh saat ada yang memanggil. Dia tidak bisah tidak terpesona dengan pemuda yang berjalan mendekat ke arah mereka. Bukan hanya Pasny, Daphne pun ikut terpesona.

Fluet, pemuda itu dua kali lipat lebih tampan malam ini. Dengan balutan jas hitam semakin menambah ketampananya.

"Gandeng tangan ku." Kata Fluet dengan suara berat yang astaga mereka yang berada di sana di buat berdebar sendiri.

Pansy dengan kesadaran yang masih tersisa mengandeng tangan Fluet. Pekikan tertahan dari para gadis di sana samar-samar di dengar Fluet. Banyak yang menatap iri kepada Pansy.

Duh---aura Fluet ini loh membuat jiwa-jiwa ingin membawa Fluet ke depan altar oleh para gadis naik dratis.

Brakk...

Pintu utama aula di buka dan menapilkan para juara Turnamen dengan pasangan mereka masing-masing.

Para juara mulai melangkah dengan percaya diri. Dan apa ini?, belum selesai rasa terpesona mereka pada Fluet sekarang harus kembali terpesona kepada sahabatnya.

Gadis yang tengah berjalan sembari menggandeng Harry tersenyum manis. Mereka semua tiada henti bergumam 'wah', termaksud Draco yang melihat gaun yang di kenakan Asteria, gaun yang dia pilih tadi pagi.

Gaun Asteria bisah di bilang sederhana, tapi siapa pun tau harganya tidak bisah dibilang sederhana. Sentuhan pita hitam di rambut panjang lebat gadis itu menambah kesan manis.

Bagaimana bisah dengan penampilanya yang seperti itu Asteria terlihat begitu memukau. Membuat mata para jantan di sana tidak berkedip sama sekali.

"Cantik sekali, bungsu Potter." Puji seorang pemuda yang kebetulan berdiri berhadapan dengan Draco.

Draco tidak suka, dia baru sadar dengan tatapan para laki-laki di dalam sini, termaksud Theodore dan Blaise.