Di erah tempur kepusingan Harry dan kawan-kawan untuk menyatukan dua sejoli yang berpisah, ada Asteria dan Draco yang sibuk bermesraan di halaman tengah.
Benar, dua orang itu sudah berbaikan dan kembali berpacaran. Kalau bukan karena Peeves yang menjelaskan semuanya kepada Asteria, mungkin sampai hari ini Draco masih menangis.
Karena hal itu juga keduanya semakin mesra dan jarang bertegkar seperti sebelumnya. Kemesraan mereka sedikit menganggu para orang terdekat. Contohnya Fluet dan Harry yang selalu mejadi obat nyamuk kedua sejoli itu.
Fluet bahkan pernah menangis karena merasa Draco merebut Asteria dari nya. Begitupun dengan Harry yang semakin jengkel saja melihat wajah Draco. Pasalnya sudah hampir satu minggu ini Asteria tidak merengek dan bermaja-manja lagi pada dirinya.
Jangan lupakan Pansy yang mulai terang-terangan mengejar Fluet sampai membuat pemuda Thailand itu merasa frustasi setiap hari. Untuk menghindar pun sudah tidak bisa, karena mereka pasti akan bertemu dan berkumpul setiap hari. Jadi Fluet memilih pasra tapi tetap waspada, karena kegilaan Pansy tidak jauh berbeda dengan Asteria.
°°°°°
"SAYANG."
Panggilan itu membuat kedelapan remaja lainya membuang nafas kesal. Lihat saja Theodore yang hampir mengumpati orang yang berteriak tadi. Berbanding terbalik dengan Asteria yang langsung berdiri dari duduknya membuat Harry yang tengah bersandar di pundaknya hampir tersungkar ke belakangan, Asteria tersenyum lebar dan melopat kecil saat Draco mendekat ke arahnya.
"Kenapa tidak menunggu ku?." Tanya tuan muda Malfoy, memasang wajah cemberut yang sangat berlebihan di mata Ron dan Fluet.
"Aaaa mian----itu karena Fluet dan Blaise yang menyeret paksa diriku tadi."
Draco sontak menatap Asteria cemas. "Kau di tarik paksa? Apa sakit?----Jangan kasar-kasar kepada kekasih ku. Sialan kalian berdua."
Asteria tersenyum malu-malu tai kucing, sedangkan yang lain hampir memuntahkan isi perut mereka sakin jijiknya.
"Aku tidak apa-apa, Draco. Hanya saja---" Asteria, dengan wajah yang di buat sesedih mungkin menunjuk tangannya yang di tarek Blaise tadi. "Tangan ku rasanya hampir patah dan lihat---OMO INI JADI MERAH."
"YAH TUHAN kita harus mengobati ini sekarang." Panik Draco, langsung membawa Asteria ke hadapan madam Poppy. Tapi sebelum itu di berbalik menatap Blaise yang terdiam, "Kau tunggu saja Blaise, ku balas nanti."
Mereka melihat kepergian kedua sejoli itu dengan perasaan campur aduk. Blaise yang menjadi korban tuduhan Asteria pun berdiri dan berteriak. "TANGAN MU MERAH KARENA KAU GARUK ASTERIA SIALAN, PASANGAN SIALAN. AAAAAA AKU EMOSI!."
Melihat kemurkaan Blaise, Theodore dan Daphne hanya mampu menenangkan pemuda itu.
"Sudah sudah nanti kita balas." Kata Daphne.
Sedangkan Harry, dia bertekat untuk membujuk ayahnya agar bisa memisahkan Asteria dan Draco. Karena semakin mereka bersama, semakin sakit juga mata dan perutnya nanti.
"Aste sudah tidak mempedulikan ku lagi." Mata Fluet berkata-kaca, "Akan aku adukan pada mum dan auntie. HUAAAA" Katanya, berlari dari sana sembari menangis.
Ron dan Pansy ikut mengejar Fluet. Takut tiba-tiba pemuda itu nekat menenggelamkan kepalanya kedalam baskom lagi seperti tiga hari lalu.
°°°°°
Asteria pusing di buat oleh Fluet. Sudah sejak tiga jam lalu dia membujuk dan merayu agar Fluet tidak merajuk lagi. Tapi sepertinya sahabatnya ini sedang PMS, karena merajuk seperti seorang gadis.
Karena lelah, dia pun membiarkan Fluet sendiri di depan perapian. Dari ujung sofa lainya, Asteria di temani Neville dan Dean memantau pergerakan Fluet.
"Apa dia akan begitu terus?." Tanya Neville, jujur saja dia sudah sangat lapar. Dari semua orang hanya mereka berempat yang belum makan malam.
"Entah." Jawab Dean yang menahan kantuknya.
Neville membuang nafas, "Bungsu Potter."
"Hah?." Jawab Asteria tanpa menoleh kepada Neville.
"Kau yang sudah lama bersama Fluet. Jadi sampai kapan dia akan seperti itu?." Tanya Neville lagi, "Dia yang seperti itu aku yang capek."
Neville membuang nafas kasar saat Asteria hanya mengangkat bahu. Rasanya dia ingin menarik pemuda Thailand itu untuk duduk di sofa daripada harus menempel di dinding seperti cicak.
Fluet adalah spesies makhluk terunik, aneh, dan gila yang pernah Neville temui. Dia juga baru tau kebiasaan seseorang jika sedang merajuk itu banyak bentuknya. Contohnya Fluet Manoban ini.
Mereka bertiga diam, memikirkan cara agar bisa terbebas dari situasi ini. Sedangkan Fluet terkadang mencuri-curi pandang ke arah ketiganya. Dia sebenarnya lelah berdiri dan menempel di dinding, tapi saat melihat wajah Asteria kekesalanya muncul lagi. Dan ini adalah rekor terlama dia merajuk pada sahabat itu, yaitu 5 jam.
Sudah tidak kuat berdiri, dan merasa Asteria tidak akan datang membujuknya lagi, Fluet memutuskan untuk menghampiri ketiganya. Melihat kedatangan Fluet, Asteria langsung tersenyum dan berdiri.
"Kau sudah tidak merajuk?." Tanya gadis 14 tahun ini.
Fluet bersikap dada, lalu mengangguk cuek. "Aku lapar."
"Akhirnya." Legah Dean dan Neville bersamaan.
"Yah sudah ayo makan. Aku juga lapar." Ajak Asteria, menarik ketiganya keluar dari sana.
Selama perjalanan menuju aula, Fluet dan Asteria membuat perjanjian. Asteria tidak boleh lagi berlebihan mengahabiskan waktu bersama Draco dan harus adil kepada Harry dan dirinya.
"Kau sudah berjanji, awas saja kalau hingkar." Ancam Fluet plus dengan pelototan garang nya.
Asteria mengangguk semangat. "Janji." Katanya, mengulurkan jari kelingking dan di sambut Fluet.
"Janji."
Jika dilihat dari mata Dean, kedua manusia di hadapanya kini persis seperti anak kecil berusia 5 tahun. Tapi jika di ingat lagi, mereka memang masih seperti anak kecil. Dilihat dari tingkah laku keduanya. Sangat menggemaskan, sampai rasanya dia ingin melempar keduanya ke kolam ikan milik Hagrit sekarang juga.
°°°°°
Publikasih : Minggu, 23 Juli 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter Twins| Weird and ridiculous
ФанфикREVISINYAA NANTI!! JADI KALO KETEMU TYPO ANGGAP SAJA UJIAN, LOVE. "Apa?! Aku tidak melakukan apapun. Aku gadis yang baik dan penurut."~~~ Asteria Lily Potter. _______ (Disini orang tua Harry masih lengkap. Beberapa tempat, mantra sihir dan tokoh...