Party yang di janjikan Asteria dan Fluet benar-benar di laksanakan sesuai rencana. Semua warga Gryffindor kini tengah sibuk menghias asrama mereka. Sakin niatnya, Asteria bahkan meminta bantuan sang paman, Remus Lupin yang memang ahli dalam bidang ini untuk menyiapkan minuman alkohol. Tentu saja tanpa sepengetahuan James dan Lily.
Prefek Gryffindor yang di kenal galak pun turut ambil bagian, dia membantu memandu dan berjaga di depan pintu, takut-takut ada Proffesor.
Berbagai macam makanan serta minuman tersedia di sana. Tadi Fluet juga memantrai tempat mereka agar lebih luas.
Si kembar Weasley terlihat begitu bahagia dan membuka bazar dadakan di acara mereka, mereka tidak akan melewatkan kesempatan emas ini.
Asteria mengeluarkan perabotan yang paling berzasa untuk acara malam ini, alat musik muggle yang tidak di ketahui sama sekali oleh para pureblood.
Sedari tadi Dean, salah satu pureblood di asrama nya bertanya tentang barang-barang yang Asteria siapakan. Karena moodnya sedang baik, Asteria menjawab dengan sabar.
"Lalu, siapa yang akan memainkan ini?" Tanyak Hermione begitu melihat semua perabotan itu sudah tertata rapi.
Asteria tersenyum sombong, "Tentu saja aku." Katanya.
Hermione menatap tidak percaya. "Kau bisah?"
"Off course, Hermione."
Fluet yang sudah selesai menata perkabelan bergabung bersama Asteria, Dean dan Hermione di Panggung yang sengaja mereka buat.
"Sudah siap?" Tanya Fluet, mereka bertiga mengangguk. "Ok, time to cek sound Sistem."
Fluet mengambil maik di meja, menyalakan maik itu lalu mulai mengecek.
"Cek... Cek... Cek... Fluet tampan di sini... Cek." Katanya, membuat semua orang menatap pemuda itu.
Di rasa sudah pas, dia meletakan kembali maik di meja.
Asteria bertepuk tangan bahagia, "Karena sudah selesai, Kalo begitu aku akan mengurus masalah terakhir."
"Apa?" Tanyak Dean, penasaran.
"Ada saja. Beyyy Deannnn."
Ginny yang baru selesai menggantung pernak pernik menghela nafas, "Aku tidak bisah bayangkan bagaimana jika para Proffesor mengetahui hal ini."
Neville menoleh, "Tentu saja akan di hukum berjemaah." Katanya membuat kepanikan Ginny meningkat pesat. "Tapi ini hal yang langkah, jadi nikmati saja." Ujar Neville lagi.
***
Orang-orang mulai berdatangan, kebayakan dari mereka menggunakan pakaian terbuka, terlebih para gadis Slytherin. Yah, anak-anak ular itu membuat anak asrama lainya kaget dengan kedatangan mereka.
Anak-anak dari akademi Sihir Beauxbatons dan Institut Durmstrang turut hadir di acara ini. Bisah di bilang mereka adalah tamu VIP.
Di depan pintu masuk, ada Colin dan Seamus yang bertugas sebagai petugas 'Cap lengan.', persyaratan agar bisah masuk kedalam.
Dan di sana juga ada The Circle Senggol Bacok. Siapa lagi kalo bukan Draco Malfoy dan para sahabatnya. Pemuda itu sibuk misum-misum perkara Blaise dan Theodore yang pergi tanpa menunggu mereka.
"Aku penasaran bagaimana acara ini nanti?" Kata Daphne memperhatikan penampilan para tamu yang hadir.
"Tidak mungkin seseru acara kita." Saut Pansy.
"Liat saja." Kata Draco.
Musik dari dalam tidak begitu terdengar jelas, tadi prefek kesayangan Gryffindor sudah memasang mantra kedap suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter Twins| Weird and ridiculous
FanfictionREVISINYAA NANTI!! JADI KALO KETEMU TYPO ANGGAP SAJA UJIAN, LOVE. "Apa?! Aku tidak melakukan apapun. Aku gadis yang baik dan penurut."~~~ Asteria Lily Potter. _______ (Disini orang tua Harry masih lengkap. Beberapa tempat, mantra sihir dan tokoh...