2

790 81 3
                                    

Harry dan kedua sahabatnya sudah tiba di Hogwarts sekitar dua jam yang lalu. Mereka semua langsung menuju ke aula besar untuk makan malam bersama, sekaligus pesta penyambutan murid kelas satu.

Acara pembagian asrama sudah selesai sekitar lima belas menit yang lalu, tapi sampai saat ini batang hidung adiknya tidak terlihat sama sekali. Padahal dia sudah menerima kabar dari father-nya, bahwa Asteria sudah tiba satu jam lebih cepat dari mereka, dan tadi mother-nya juga bilang Asteria sedang berkeliling bersama temannya yang juga ikut pindah.

"Dimana dia? Kenapa belum muncul juga?" Lama-lama Harry jadi panik sendiri, "Apa dia tersesat?"

"Harry jangan berpikir jelek, mungkin dia seda----"

Brakk...

Ucapan Hermione terpotong saat pintu aula di buka sedikit keras. Semua orang di situ pun langsung menoleh ke arah pintu.

Di sana berdiri seorang gadis asing dengan seragam baru, dan apa itu, sebelah sepatunya tidak ada? Dia hanya mengenakan satu sepatu. Rambutnya juga sedikit berantakan, dan dia berkeringat. Jangan lupakan kipas kecil di tagannya, benda asing bagi sebagin orang tapi tidak bagi para muggle.

Seperti tidak ada rasa malu atau menyesal atas tingkahnya, gadis itu berjalan anggun ke depan menuju Proffesor McGonagall yang masih terkejut melihat kedatangannya yang begitu tiba-tiba . Sesekali dia juga melempar senyum pada orang yang dia lihat, tingkahnya berhasil membuat Harry tergangga lebar dan melotot ke arahnya, benar dia adalah Asteria.

"Ah, maaf Grandma----ah maksud ku, Proffesor. Maaf atas keterlambatan ku." Katanya menunduk anggun dengan senyum tipis tanpa dosa.

"Tadi aku di---"

Brakk...

Tidak lama pintu terbuka lagi, kali ini sangat keras. Seorang pemuda berpenampilan tidak kalah berantakan dari Asteria berlari ketakutan sembari berteriak membuat mereka otomatis menutup telinga.

"Arggggggg------Aste-----Aste aku di kejar ayam jelek."

"Diam Fluet, kau memotong omongan ku!" Serkas Asteria kesal.

"Kau yang diam!----" Fluet melotot garang, "kenapa? Kenapa kau tengah meninggalkan aku di kandang ayam itu?!"

"Naega?!" Asteria menujuk dirinya sendiri, "Aku tidak meninggalkanmu, aku melarikan diri dan salahkan saja kau yang tidak cepat menghindar!"

Perdebatan mereka di lihat seluruh mata di aula. Kedua orang asing itu, datang dengan tidak sopan dan membuat keributan, tidak mengingat dimana mereka sekarang. Mereka sedikit terganggu dengan suara cempreng pemuda bernama Fluet, dia laki-laki tapi tingkah lakuhnya mencerminkan bahwa dia prempuan.

Di depan sana, tepat di hadapan Proffesor McGonagall, keduanya masih berdebat perkara ayam di kandang dekat rumah Hagrit yang mengejar mereka tadi.

"POKOKNYA KAU YANG SALAH, MI-CHIN NOM!" Umpat Asteria akhirnya, dia sungguh kesal.

"Say aga----"

"SAYLENNNNNNNNNN!"

Kedua remaja itu terkaget mendengar suara bas yang menggema di seluruh aula. Mereka terdiam, tidak lama tersadar apa yang mereka perbuat. Keduanya menatap sekeliling, menelan luda gugup saat semua orang menatap mereka dengan berbagi ekspresi.

Keduanya cengengesan, mereka menunduk meminta maaf sembari tersenyum tanpa beban. Tidak lama, Proffesor Dumbledore mempersilahkan Proffesor McGonagall untuk menyentukan asrama mereka.

McGonagall berdehem sebelum berbicara. "Seperti tradisi, kalian akan masuk asrama yang akan di tentukan oleh topi Penyihir. Jadi, aku akan membaca satu persatu nama kalian berdua dan yang pertama di panggil namanya, maju dan duduk di kursi ini."

Harry Potter Twins| Weird and ridiculousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang