Pengakuan Pansy beberapa hari lalu membuat Fluet sedikit merasa lain. Saat itu dia langsung melarikan diri tanpa mengatakan apapun. Pikirnya, mungkin dia takut, makanya langsung kabur.
Dia juga bertanya pada Asteria tentang Pasny, dan sahabatnya itu menceritakan semuanya, mulai dari dia yang menangkap basa Pansy sampai Pengakuan gadis Slytherin itu.
Dan untuk sekarang Fluet tidak mau bertemu dengan Pansy. Katanya dia trauma. Awalnya Asteria bingung dan sedikit curiga pada Fluet, tapi segera dia tepis bahwa sebenarnya Fluet juga menyukai Pansy.
Beberapa hari ini Fluet tidak mau keluar dari asrama, kecuali saat kelas dan jam makan. Setelahnya dia akan kembali mengurung diri, membuat Asteria juga ikut-ikutan.
Tapi hari ini Asteria terpaksa meninggalkan Fluet sendiri di ruang rekreasi Gryffindor karena harus pergi ke ruang kepala sekolah. Tadi dia sempat mengajak Fluet, tapi pemuda itu menolak keras. Asteria hanya bisa menghebuskan nafas pasra, dan pergi sendirian.
Sekarang dia berdiri di depan pintu ruangan kelapa sekolah. Dia mengetuk beberapa kali pintu itu, tapi tidak ada tanggapan sama sekali. Bungsu Potter yang memiliki kesabaran tipis hampir menendang pintu itu karena berpikir Proffesor Dumbledore mengerjai dirinya.
Tapi tidak lama saat dia selesai mendumel, pintu itu terbuka dengan sendirinya."Grandfather kenapa lama sekali membuka pintunya?!." Katanya kesal, mendekat pada Dumbledore yang menatap dirinya dengan senyum lebar.
"Maafkan aku, Aste. Tadi sedang mengerjakan sesuatu." Kata Dumbledore.
Asteria mengangguk, melihat sekeliling, sampai tatapannya jatuh pada Proffesor Snap yang ternyata ada di sini. "Oh---Godfather?." Kaget Asteria, "Apa yang kau lakukan disini?."
"Jangan kepo kepo." Jawab Saverus.
"Omo omo. Kasar sekali." Balas Asteria. "Dasar sadboy." Julit Asteria kecil tapi masih bisa di dengar kedua laki-laki itu.
Saverus hanya memutar bola mata malas. Sudah kebal di ejek oleh bungsu Potter.
Dumbledore segera mengajak Asteria duduk di sofa. "Aste kau mau coklat?." Tawar Dumbledore.
Bungsu Potter yang terkenal maniak coklat tentu mengangguk semangat. "Mana?"
"Ini." Dumbledore memberi satu kotak coklat berkurang besar.
"Wahhh banyak sekali." Senang Asteria. "Oooo grandfather kau yang terbaik."
Dumbledore dan Saverus saling menatap, mengirim telepathy untuk segera menjalankan rencana mereka. Saverus yang tidak mau ikut campur menggeleng dan balik menyuru Dumbledore. Dia tidak mau berakhir di labrak Fleamont dan Euphemia karena kasus ini, Saverus masih sangat menyayangi nyawanya.
"Kau saja. Jangan bawah-bawah aku!." Gumam Saverus tanpa suara.
Dumbledore menatap sinis laki-laki sadboy itu. Menarik nafas panjang, dia kembali menatap Asteria yang tengah memakan coklat.
"Aste."
"Ya, grandfather?."
Dumbledore memegang kedua pundak Asteria, "Maaf kan grandfather yah."
Asteria memiringkan kepala, bingun. "Huh?."
°°°°°
Fluet menunggu dengan sabar kedatang Asteria yang katanya hanya pergi sebentar. Tapi ini sudah menjelang malam dan bulu hidung gadis itu tidak kunjung nampak.
Fluet mulai merasa kesal dan merasa dihianati Asteria. Pasalnya dia tidak mau pergi sendirian ke great hall untuk makan malam.
"Asteria brengsek, dimana dia?!." Fluet mengumpat, menendang sofa di hadapanya.
Ron yang kebetulan lewat di sana terlonjak kaget karena suara besar yang di timbulkan Fluet. Penasaran, Ron pun mendekati Fluet.
"Kau kenapa?."
Fluet menoleh, masih dengan regutan kesal. "Asteria meninggalkan aku sendiri di sini. Sahabat sialan."
"Memangnya dia kemana?." Fluet pun menceritakan semuanya kepada Ron. Mulai dari Asteria yang menggosthing sampai alasan dia tidak mau berkeliaran sendirian.
Ron menggeleng kepala lemah, "Yah sudah pergi bersama ku saja. Ayok." Fluet sempat berpikir sebelum dia mengangguk setuju.
°°°°°
Ternyata keberadaan Asteria di gran hall pun tidak ada. Ron dan Fluet sempat bertanya kepada teman asrama yang lain, bahkan kepada Draco dan antek-anteknya. Tapi tidak ada yang mengetahui keberadaan gadis itu.
Harry pun panik, apalagi Draco.
Mereka semua mencari Asteria di penjuru kastil, bahkan Peeves pun ikut membantu, mungkin saja gadis itu tertidur di suatu tempat mengingat dia memang suka tidur dimana pun dan kapan pun. Tapi sudah lima jam lamanya, mereka belum berhasil menemukan Asteria. Harry semakin panik dan langsung mengirim surat ke pada orang tuanya, sedangkan Fluet sudah menangis memikirkan nasip Asteria saat ini.
James dan Lily yang tegah berkumpul di rumah Fleamont dan Euphemia, selaku kakek dan nenek kedua anak Potter langsung bergegas ke Hogwarts saat membaca isi surat Harry.
Karena kedatang mereka, soal Asteria yang hilang pun mulai tersebar luas. Mereka turut serata mencari bungsu Potter, membiarkan para Potter family mengamuk di ruangan Dumbledore.
"Iss kemana dia?." Draco merengit jengkel.
"Apa dia sedang jalan-jalan dan lupa arah jalan pulang?." Tebak Blaise asal, tapi masuk di akal mereka.
"Tidak mungkin." Serkas Harry, "Dia sudah menghafal seluk beluk dunia ini."
"Benar, dia bukan gadis bodoh." Fluet menambahi.
"Terus dimana dia sekarang?." Theodore frustasi sendiri.
Hermione Ron dan beberapa teman lain yang mencari Asteria di bagian luar kastil membuang nafas kasar saat tidak menemukan keberadaan gadis itu.
"Sudah ketemu?." Hermione bertanya pada Cedric yang tengah mencari Asteria di bawah lubang besar di dekat rumah Hagrit.
"Belum." Kata Cedric.
"Dimana anak itu sebenarnya?." Ron kebingungan.
°°°°°
"AKU TIDAK MAU TAU CARI CUCU KU SAMPAI DAPAT!."
BRAKKK.
Euphemia memekik marah, keluar dari sana setelah membanting pintu dengan sangat keras.
Saverus langsung menatap Dumbledore yang masih syok maksimal. "Sudah aku bilang, jangan Asteria. Tapi kau tetap kekeh."
Dumbledore tidak mampu berkata-kata. Dia sangat syok sekali serta kepikiran dengan sepatu kesayangannya yang di tahan Fleamont sebagai jaminan.
°°°°°
Publikasih : Jumaat, 26 Mei 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter Twins| Weird and ridiculous
FanfictionREVISINYAA NANTI!! JADI KALO KETEMU TYPO ANGGAP SAJA UJIAN, LOVE. "Apa?! Aku tidak melakukan apapun. Aku gadis yang baik dan penurut."~~~ Asteria Lily Potter. _______ (Disini orang tua Harry masih lengkap. Beberapa tempat, mantra sihir dan tokoh...