Part 29

52 4 0
                                    

"Ternyata benar, masa lalu memang selalu menjadi pemenang."

.
.
.

Happy reading

💔💔

"Queen, are you okay?"

Begitu masuk ke kamar rawat Naura, Raindra disambut oleh raga yang ditutupi oleh keseluruhan selimut. Dengan khawatir dia menyibakkan selimut tersebut hingga netra mampu melihat keadaan gadis itu.
Terlihat sangat jelas jika wajah Naura tengah sembab.

"Hei, kamu kenapa?" tanya Raindra kedua kali.

Sang pemilik nama langsung mengambil posisi duduk lalu merengkuh tubuh Raindra dengan erat. Akibat pergerakan tiba-tiba itu, tiang infus Naura bergetar sehingga nyaris rubuh.

"Ada yang nyakitin kamu?" Raindra spontan membalas pelukan tersebut.

Bukannya berhenti, tangis Naura justru semakin deras. Beruntung kamar rawat gadis itu kedap suara sehingga tidak mengganggu pasien lain, sebab dia mengambil ruangan VIP.

"T-tunangan aku, dia selingkuh!" tukas Naura dengan suara serak.

Jangan heran jika panggilan mereka berubah-ubah, terkadang 'lo-gue' dan terkadang 'aku-kamu'. Tergantung situasi dan kondisi.

"Serius?" Jelas Raindra tak percaya begitu sahaja, pasalnya mereka terlihat baik-baik saja sedari kemarin.

Dari mana dia tahu? Jelas sebelum kejadian di mana Raindra membawa Naura ke rumah sakit, mereka berdua sempat melakukan video call dan dari sana keduanya tampak akur.

Namun, setelah melihat bukti yang Naura tunjukkan, amarah Raindra langsung tersulut. Di pesan WhatsApp bersama Naura tersebut, bule itu mengatakan jika dia bosan dengannya. Bahkan dia sudah memiliki pengganti sejak beberapa minggu lalu.

"Brengsek!" Beruntung dinding di rumah sakit ini juga kokoh, sehingga tak rubuh saat Raindra meninju hingga punggung tangan dibuat memerah.

Andai saja dia tidak ingat akan keberadaan Naura yang akan semakin sedih, mungkin darah segar akan mengalir sebagai bentuk pelampiasan amarah. Alhasil dia memilih kembali mendekap gadis berpakaian biru muda itu guna menenangkan.

"Sttt, udah, ya. Mungkin kalian emang bukan jodoh. It's okay, masih ada aku di sini."

"Tapi, dia---"

"Udah, jangan buat kondisi kamu jadi memburuk." Raindra melepas dekapan mereka. "Maaf, ya karena aku tadi ninggalin kamu. Do you miss me?"

Tanpa mereka ketahui, melalui celah pintu, Tina sedari tadi mengintip. Tanpa izin, wanita itu merekam setiap skin ship di antara mereka berdua menggunakan kamera ponsel lantas mengirim kepada nomor sang putri tiri.

"Bu, kalo nanti Rain tahu gimana?" Pastinya Nira jua turut serta dalam aksi tersebut.

Sesungguhnya mengenai jadwal check up Nira malam ini adalah sebuah omong kosong belaka.

"Udah kamu diem aja, kita liat aja nanti hasilnya gimana." Sebelum aksinya itu tertangkap basah, Tina pun menjauh dari depan ruangan tersebut bersama sang putri kandung.

Love Destiny: Segores Luka [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang