Part 34

101 3 0
                                    

"Cobaan di dunia ini mustahil berakhir, siapa tahu ujian dengan luka lebih menyakitkan sedang menanti."

.
.
.

Happy reading

💔💔

"Sekarang jelasin, apa maksud ini?"

Raindra menatap serius room chat yang Agas tunjukkan. Dia membaca seksama setiap tulisan yang tertera di sana pun melihat foto dirinya bersama seorang gadis cantik.

"Lo percaya?" tanya Raindra balik.

"Foto ini lebih dari cukup sebagai bukti," jawab Agas terdengar dingin.

Kini mereka berdua sedang berada di taman rumah sakit. Agas sengaja mengajak Raindra ke tempat ini agar April tidak mendengar percakapan mereka. Setidaknya, dia harus mencari kebenaran terlebih dahulu, takut kesalahpahaman terjadi seperti waktu itu.

"Gue nggak kenal sama dia. Barang kali itu foto editan," kata Raindra membela diri.

Agas tahu betul jika foto ini bukanlah sebuah rekayasa. Mengingat keasliannya sangat terjamin, terlebih siang tadi cowok di depannya ini sukar dihubungi. Hal tersebut jelas memperkuat kecurigaan walaupun dia sudah memberikan alasan jikalau ponsel pribadinya tengah rusak.

"Lo tau 'kan adik gue sayang sama lo? Dan sekarang dia lagi sakit, gue harap lo nggak ngebuat kesehatan dia menurun." Agas menatap nyalang Raindra, berharap dapat mengintimidasi dan bisa mendapat sebuah kejujuran sesuai dengan kemauan.

"Harus dengan cara apa biar lo percaya?" tanya Raindra, menatap balik mata Agas tanpa ada sorot gentar sedikit pun.

"Hubungin dia sekarang di depan gue." Agas bersedekap dada, seakan menantang.

Antara ingin pengakuan jika ini benar dengan terbongkar sebuah kebenaran jika ini semua adalah sekadar berita bohong belaka, dirinya dibuat bimbang. Jika sampai perselingkuhan Raindra ini benar, maka taruhannya merupakan kebahagiaan sang adik, jika sampai salah maka taruhannya adalah harga dirinya karena telah berburuk sangka ke sekian kali.

Namun, mau bagaimanapun diri tidak boleh egois. Semoga sahaja ini hanyalah ulah iseng dari gadis kurang kerjaan yang mengaku-ngaku sebagai pacar gelap Raindra.

"Nggak perlu susah payah buat ngehubungin aku, kok!" 

Tiba-tiba suara itu terdengar. Seketika Raindra dan Agas kompak menoleh ke sebelah kanan, di mana gadis cantik berambut panjang yang tak mungkin Agas salah kenali berjalan mendekat.

Dia gadis yang sama seperti di foto.

" Hai? Aku cewek yang siang tadi chat Kakak dan yang ada di foto bareng Raindra," ujarnya tersenyum ramah.

Raindra sendiri terkejut saat mendapati kedatangan gadis yang kini bergelayut manja di lengannya. Jelas ekspresi tersebut tak lepas dari pantauan netra Agas. Dia kini yakin bahwa mereka berdua memang memiliki hubungan istimewa.

"Masih mau ngelak?" Sorot Agas berangsur datar. Kedua sudut bibir pun tertarik ke atas, berbanding balik dengan keadaan hati.

"Udah terlanjur ketahuan, ya?" Namun, respon Raindra justru terlihat tenang. Dia kemudian berkata lagi, "ya, kaya yang lo liat sekarang. Kami emang ada hubungan. Sejak dua minggu lalu dan soal gue sama April ... gue cuma jadiin dia pelarian."

Love Destiny: Segores Luka [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang