Part 31

60 3 0
                                    

"Ayah, kapan senyum penuh bangga itu terpatri untuk diriku?"

.
.
.

Happy reading

💔💔

Hari ini adalah hari pertama pelaksanaan ujian kenaikan kelas di SMA Jaguar. Para murid terlihat tenang duduk di kursi masing-masing, mengerjakan soal mata pelajaran pertama yang cukup menguras otak.

Membutuhkan waktu lebih dari satu jam bagi mereka untuk menyelesaikan soal-soal tersebut. Terdapat beberapa murid yang berusaha menyontek, meskipun berujung gagal karena tertangkap basah oleh sang pengawas.

"Huft, capek juga otak mikir. Perut jadi laper 'kan." Riza mengusap perut sendiri yang terasa membutuhkan karbohidrat.

"Mau ke kantin?" tanya April.

"Boleh, deh. Sebelum lanjut ke mata pelajaran berikutnya," ujar Riza lantas berdiri dari kursi.

"Lo gimana, Zif?"

Gadis berambut pirang di belakang itu hanya mengangkat kepala. Dia lantas berujar, "Gue titip roti sama air minum aja," ujarnya lemah.

April dan Riza yang paham akan kondisi Zifa pun menyetujui. Sesampainya di kantin, mereka memesan makanan serupa. Saat hendak duduk di salah satu meja dekat dinding, tiba-tiba terdapat suara yang memanggil nama April. Alhasil, Riza makan seorang diri di meja tersebut setelah temannya itu beranjak ke meja di mana Raindra sedang duduk.

"Nasib, deh punya temen yang udah ada doi," gumam Riza menyangga dagu, diam-diam memperhatikan gerak-gerik pasangan itu dari jarak sekian langkah.

Sedangkan di lain sisi, April menempati kursi kosong di depan Raindra. Entah mengapa dia merasa kurang nyaman, mungkin karena meja di sekitar mereka nyaris diisi oleh kakak kelas alias teman satu angkatan sang pacar.

"Kamu pesen apa tadi?" tanya Raindra, memulai percakapan.

April terkejut ketika Raindra menggunakan panggilan 'kamu', tidak seperti biasanya.

"Oh, bakso sama es teh. Lo ... sendiri?" Ragu-ragu April bertanya balik.

"Nggak pesen apa-apa, aku sengaja nunggu kamu di sini."

Rasanya sangat aneh saat mendengar jawaban Raindra dengan menggunakan embel-embel 'aku kamu'. Hingga April hanya bisa terdiam dan fokus melahap pesanannya ketika sudah datang.

Namun, lagi-lagi cowok di hadapannya ini mengatakan sebuah rencana begitu mengejutkan. Lebih dari efek kejutan saat merayakan ulang tahun.

"Setelah UKK kamu selesai, aku bakal bawa kamu ke rumah dan ngenalin ke orang tua aku."

Uhuk!

Sontak air minum di dalam mulut April yang belum sempat tertelan, tersembur ke luar. Membasahi meja di antara dirinya dan Raindra.

Buru-buru dia mengambil tisu lantas mengelap meja basah itu sampai kering. Rasanya memalukan tatkala beberapa siswa di sekitar meliriknya pun Raindra justru terkekeh tanpa suara.

"Tenang aja, jangan kaget gitu. Nyokap dan bokap udah tau soal kamu, jadi nanti kamu tinggal memperkenalkan diri secara personal," ucap sang empu sangat enteng.

Love Destiny: Segores Luka [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang