Dinner

92 6 0
                                    

Saat ini aku sedang menunggu Eras menjemputku.
Setelah kita saling komunikasi hampir seharian lewat WA. Kita memutuskan untuk dinner dan janjian ketemu jam 07.00 malam di rumah ku.

Sambil menunggu Eras, tiba-tiba terlintas dipikiranku.
'Apa hati ini memang sudah siap menerima hadirnya orang baru?
Apa aku bisa berkomitmen dengan seseorang lagi?
Apa aku bisa mencintai orang lain lagi sebesar aku mencintai Kiyan dan Dipta?'

Aku ragu. Tapi aku ingin mengikuti kata hatiku untuk bisa mengenal seseorang lagi dalam hidupku.

"Ya hallo...
Oh iya iya...
Oke oke aku ke depan..."

Ternyata Eras sudah menunggu di depan rumah. Akupun segera melangkah keluar untuk menemui Eras.

Sampai di depan, aku melihat Eras sedang menungguku berdiri di depan pintu mobilnya. Kulihat dia memakai pakaian yang membuatnya semakin tampan.
Perpaduan jaket cardigan merah dan celana panjang cokelat.

Walaupun mata ini tidak bisa berlepas pandang dengannya. Aku tetap berjalan mendekatinya.
Entah kami saling mengagumi atau apalah itu, yang pasti pandangan kami tidak terlepas dan kami saling melempar senyum.

"Mm...
Hai...
Mmm...ko bisa samaan ya..." ucapnya yang membuatku melihat kembali apa yang aku pakai.

Dan yaaa...aku memakai dres tali leher berwarna merah. Ternyata malam ini tanpa sengaja kita kaya lagi pake dresscode couple. Aku tertawa kcil ketika menyadarinya.

"Oh GOD...
Tanpa janjian ternyata malem ini kita lagi kompak ya..." ucapku.

Tiba-tiba Eras mengulurkan tangannya merangkul pinggangku dan menggiringku berjalan menuju pintu mobil sebelah kiri. Dia membukakan pintu mobilnya, dan aku langsung masuk ke dalam mobil.
Aku senyum2 sendiri mendapati apa yang dia lakukan saat ini sambil memperhatikan dia yang sedang berjalan melewati cap mobil depan menuju tempat duduknya disini, disebelahku.

Kitapun on the way menuju resto tempat kita dinner.
Disepanjang perjalanan, aku menyadari Eras selalu menengok ke arahku. Tapi ketika Eras menatapku, aku selalu pura2 tidak melihatnya. Dan ketika Eras kembali memalingkan wajahnya menatap lagi ke arah jalanan, aku baru berani manatapnya.
Dan sekali2 kita saling menatap lalu melempar senyum.

"Mmm btw anak2 kamu di rumah papahnya sampe kapan?"

Aku mengangkat bahu, "mm nggak tau, aku nggak mau membatasinya. Karena kan mereka 6 bulan nggak ketemu.."

"Tapi kapan2 kita ajak mereka jalan2 ya..."

"Hah?
Maksudnya?"

"Iyaa...
Mm...maksudnya, kapan2 aku mau ajak kamu hang out ke tempat2 main yang untuk anak2, tapi yang outdoor, dan aku pengen banget ajak mereka, sekalian mengenal mereka..."

"Oh...
Yaa nanti aku pertimbangkan..."

Eras melempar senyum kearahku.

Sambil bertukar cerita dan gurauan2.
Kitapun akhirnya sampai di resto yang dituju.

Ketika aku dan Eras sama2 membuka pintu mobil dan melangkah keluar, Eras sedikit berlari kearahku dan membantuku membuka lebih lebar pintunya, lalu setelah aku keluar mobil dia yang menutup kembali pintunya.
Lalu tangan Eraspun kembali terulur merangkul pinggangku dan kita jalan beriringan masuk ke dalam resto.

Di dalam resto, kami langsung diantar waitress disana kearah tempat duduk yang tersedia.
Sampai di tempat yang dimaksudkan waitress tersebut, aku dan Eras segera duduk, maraih daftar menu yang diberikan waitressnya.

"Nanti kita panggil lagi ya mbak..." ucap Eras sambil tersenyum ke mbak2 waitress tersebut.

Kitapun melihat daftar menu dan memilihnya, saat sudah memilih makanannya, kita panggil kembali waitress yang tadi dan langsung order, lalu kita menunggunya.

PEMERAN UTAMA : CONTINUE LURUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang