Setiap hari Eras selalu menyempatkan waktu untuk bertemu denganku. Anak2pun sudah sangat akrab dengan kehadiran Eras. Bahkan kita sering menghabiskan waktu berempat.
Eras sangat hangat pada Ibaz dan Khana. Mungkin kalau itu bukan Eras, belum tentu aku bisa membuka hati lagi setelah perjalanan cintaku yang rumit. Dan patah hatiku yang sangat dalam.
Tapi sampai saat ini aku belum siap mengenalkan Eras pada mamah. Aku masih ingin menjalani semuanya dengan mengalir. Aku tidak ingin ada harapan lebih pada hubunganku yang masih terhitung sangat baru.
Hanya aku meyakini ceritaku pasti sudah diketahui oleh Kiyan. Sebulan aku menjalin hubungan dengan Eras, aku belum pernah bertemu lagi dengan Kiyan, yang aku tau saat ini dia sedang dinas diluar kota.
"Lo baru dateng?" Tanya Karina membuyarkan lamunanku.
"Mmm iya..." jawabku sambil menyeruput kopi yang ada dihadapanku.
"Eras belum turun?" Tanyanya sambil menoleh kebeberapa titik.
"Dia lagi ketemu klien di luar..." jawabku.
"Oh pantes....
Eh gimana lo udah ketemu Kiyan?"Mendengar pertanyaannya aku terdiam sejenak, berpikir apa Karina bisa menebak yang sedang aku pikirkan ya...
"Heh ko bengong" lanjutnya.
"Hah...
Mmm belom..." jawabku sambil menggeleng."Gw rasa dia pasti kaget deh tau lo ternyata jadi juga sama Eras. Dia selama ini berpikir lo gak akan buka hati lo buat siapapun..."
"Kenapa lo mikir dia berpikir kaya gitu?"
"Karena dia tau gimana lo ngerasa bersalah, gimana lo menyesali semua kesalahan lo dan gimana lo gak bisa terimanya situasi lo setelah divorce sama dia..."
"Gw kecepetan gak ya?"
"Hmmm...
Mulai deh..
Udah deh gak usah mikir macem2, rasa mana ada yang bisa tau sih Sya...
Lo ketemu Eras secara alami ko, lo bisa jatuh hati lagi juga itu wajar ko. Apa iya orang perlu dihukum sampe nggak berhak bahagia gara2 dia pernah ngelakuin kesalahan???
Nggak lah Sya...dan soal Fita juga jangan terlalu jadi beban pikiran lo ya...
Yaa kan lo nggak pernah tau kalo orang yang selama ini Fita suka itu ternyata Eras dan Eras juga kan gak pernah menceritkan soal Fita sama lo..." ucap Karina sambil memakan jatah makan siangnya."Mm...ko lo tau sih gw lagi kepikiran sama semua itu Kar??"
Karina tidak langsung menjawab pertanyaanku, yang ada dia malah ngeliatin aku secara intens.
"Gw kenal lo itu udah 17tahun ya...
Gw tau lo se-sensitif apa kalo tentang kaya gini2...." lanjutnya sambil melahap lagi makan siangnya.Aku menyenderkan tubuhku pada kursi dan menatap keluar jendela.
Karina membiarkan aku berdiam diri, dan aku rasa dia tau kalau aku sedang mengolah semua ucapannya.
Saat sedang menguji sejauh mana pikiranku setelah mendapat wejangan dari Karina, ada seseorang yang membelai rambutku dan mengecupnya.
Spontan aku langsung menoleh kearah seseorang itu. Dan ku lihat Eras sudah duduk disebelahku sambil melempar senyumnya.
"Hai sayang..." sapanya lalu memelukku.
Aku tidak menjawab sapaannya karena kehadirannya membuatku terkejut dan seperti belum siap untuk berhadapan dengannya saat ini. Karena pikiranku tiba2 berantakan kesana sini.
Melihatku hanya tersenyum, tangannya menyentuh wajahku.
"Mm ada apa nih?" Tanyanya sambil menatapku secara intens.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMERAN UTAMA : CONTINUE LURUH
ChickLitPlease!!! Ini DEWASA!!! Kisah ku kembali. Arisya. Perpisahan ku dengan Dipta tidak seperti yang ku harapkan. Aku kehilangan dia untuk selamanya. Lalu aku melihat Kiyan, menatapku yang meratapi kepergian Dipta. Menangisi Dipta begitu dalam dan terpuk...