Tak Segampang Itu

62 5 0
                                    

Malam semakin larut, anak2 sudah tidur.
Karina, aku, Bragi dan Eras sedang asik nonton film di Netflix sambil minum kopi Kenangan yang dibawa Karina.

Aku duduk bersandar di sofa bersebelahan dengan Karina. Bragi merebahkan tubuhnya di sofa yang satunya, sedangkan Eras sejak kita bersiap nonton sambil minum kopi, dia sudah berpindah duduk dibawah dan bersender di sofa yang kududuki, tepatnya dia duduk disebelah kakiku.

Beberapa kali kita saling berkomentar tentang film yang kita tonton.
Lama kelamaan kepala Eras sedikit bersender ke arah lututku dan tanganku spontan menyentuh rambutnya, mungkin dia merasakan tanganku menyentuh rambutnya, dia menoleh kearahku dan kami saling tatap lalu saling tersenyum.

"Duh bukan film romantis aja tapi suasananya baper banget ya..." tiba2 suara Bragi memecah suasanaku dan Eras.

Kami langsung menoleh kearahnya sedangkan Karina langsung menatap ke arah kami bergantian.

"Suasana siapa bro yang bikin baper..." tanya Eras sambil tersenyum.

"Suasana kita...
Udah kaya lagi double date trus nonton bareng sambil ngopi bareng gitu bro..." bales Bragi sambil nyengar nyegir ala nya.

Membuat aku dan Eras saling pandang, tersenyum lalu geleng2 kepala dan mengalihkan pandangan ke tv lagi.

"Hmmm...kayanya aku harus pindah posisi deh yank.." ucap Karina sambil beranjak berdiri.
"Kamu bangun dulu yank, aku duduk situ aja..." sambungnya dan duduk di sofa tempat Bragi duduk, namun Bragi melanjutkan merebahkan tubuhnya tapi kepalanya bersender di pahanya Karina.
Karina yang mendapati itu, langsung mengelus2 rambutnya Bragi.

"Duuuhh dari tadi ke' kaya gini, nyaman banget..." ucap Bragi lebih merapatkan sandarannya.

Hal itu membuat aku semakin tersenyum dan salting ketika Eras berkali2 menatapku dan menoleh kearah Bragi.

"Udah lo duduk tuh diatas, lo geser sini Sya..." ucap Karina sambil menggerakkan tangannya menyuruhku menggeser ke dekatnya.

Eraspun langsung bangun dan berpindah duduk disampingku. Setelahnya kami melanjutkan lagi nonton tv.
Posisiku dan Eras memang bersebalahan saat ini, menyender di sofa dan sangat dekat. Sesekali aku menyadari Eras menoleh ke arahku. Tapi karena aku cukup grogi, aku berusaha fokus menonton tv.

Sampai akhirnya film selesai dan menunjukkan pukul 22.50 atau hampir jam 11 malam.
Eraspun langsung pamit pulang. Karena merasa tidak enak kalau pulang terlalu malam.

"Mmm kirain lo masih mau gabung sampe film selanjutnya..." ucap Bragi yang bangun dari posisinya.

"Wah nggak enak lah...
Ntar kira aneh2 disini..." jawab Eras.

"Loh kan kita rame2...
Kecuali lo berduaan doang..." lanjut Bragi.

"Mmm next deh ya, besok pagi gw masih ada ketemu orang dulu soalnya dan malem ini nyampe rumah juga ada yang masih harus gw siapin buat besok..." jawab Eras.

"Wah gila...weekend bro..."

"Gw nggak ada weekend bro kalo urusan proyek...hahahaha...
Yaudah gw balik dulu ya..." ucapnya pada Karina dan Bragi. Mereka pun bersalaman.

Aku mengikuti langkahnya sampai teras.
"Pulang ya Cha...
Makasih buat makan malemnya dan malem minggunya, aku happy malem ini..." ucapnya yang menatapku lekat dan senyumnya yang terus menghiasi wajah tampannya.

"Iya...sama2...
Aku juga happy..." jawabku yang akhirnya mengalihkan pandanganku ke arah lain karena cukup gugup dipandang sperti itu oleh Eras.

Tiba2 tangannya menggenggam tanganku lembut.
Aku menatapnya kembali, kami saling bertatap. Spontan wajah kita saling mendekat, hembusan nafasnya mulai terasa dekat diwajahku.
Tapi saat hampir saja aku menerima ciumannya, aku langsung menjauhkan lagi wajahku.
Entah ada sesuatu di pikiranku yang tiba2 membuat aku menghentikan situasiku dengannya saat ini.

PEMERAN UTAMA : CONTINUE LURUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang