"Assalammualaikum...." ucap seseorang yang suaranya sangat ku kenal.
"Waalaikumsalam..." spontan jawabku sambil menoleh kearahnya.
Lalu sekilas ku lihat Karina, Bragi dan Eraspun menoleh kearah Kiyan yang baru saja datang sambil menjawab salamnya,
"Wa-alaaiikumsalaamm..." jawab mereka hampir bersamaan.Dan ku lihat Kiyan juga melihat ke arah kami secara bergantian.
"Hai Kiyan..." sapa Karina yang langsung membuat suasana mencair.
"Hai Kar..." jawab Kiyan sambil berjalan kearah Karina yang sudah berdiri untuk bersapa ria."Gw ngajak Bragi sama Eras buat nengokin anak2..." ucap Karina sambil melirik kearah Bragi dan Eras yang sudah ikut berdiri berjejer.
"Oh oke...
Udah ketemu?" Tanya Kiyan sekilas melihat ke arah kamar yang bertabrakan dengan tatapanku yang masih berdiri beberapa meter dari pintu kamar."Belum, itu baru mau dipanggilin sama Arisya..." jawab Karina.
"Oh...iya...
Jam segini mereka lagi asik nonton kartun favoritnya...""Iyaa nggak apa2..." ucap Karina dan sesekali lirikan matanya kearahku.
Lalu Kiyan sedikit melangkah ke arah Bragi.
"Hai..." sapa Bragi sambil mengulurkan tangannya.
"Hai Bro...gimana kabar lo?" Jawab Kiyan membalas sapaan Bragi dan menjabat tangannya.
"Sehat Bro...
Lo juga keliatan sehat nih, cuma agak kurusan ya..." balas Bragi dengan tatapan menggoda."Ah bisa aja lo..." ucap Kiyan yang membuat keduanya tertawa, lalu Kiyan menatap kearah Eras yang juga udah berdiri menatapnya dari tadi. Spontan tawanya langsung berhenti dan berganti menjadi ekspresi wajah yang datar.
Eras mengulurkan tangannya dengan tersenyum kearah Kiyan, terlihat berusaha memecahkan suasana keduanya.
Kiyanpun menjabat tangannya dan membalas senyuman Eras. Tidak ada interaksi lebih diantara keduanya dan terasa sekali kecanggungan mereka.
Menyadari kondisi yang canggung seperti itu, akupun menghampirinya.
Ketika aku sudah di dekatnya. Kiyan menatapku hangat dan tersenyum, lalu dia langsung memelukku cukup lama.
Akupun hanya bisa menahan senyum untuk menghilangkan perasaan bingungku ketika melihat Karina dan Bragi bersikap seperti salah tingkah ketika melihat Kiyan memelukku dan melihat ke arah Eras yang ternyata memalingkan tatapannya kearah lain."Anak2 lagi nonton tv kan?" Tanya Kiyan sambil merenggangkan pelukannya.
"Iyaa...
Tuh di kamar..." jawabku sekilas menoleh kearah pintu kamar."Oh yaudah, aku ke dalem deh..." ucap Kiyan sambil mengelus pundakku yang aku artikan meminta persetujuanku agar dia bisa masuk ke kamar.
Aku hanya mengangguk dan membiarkannya menemui anak2 sendirian."Ke dalem duluan ya..." ucap Kiyan ke arah Karina, Bragi dan Eras.
"Oke Yan..." jawab Karina.
"Ya oke Bro...." jawab Bragi dengan gayanya yang pecicilan.
Eras hanya mengangguk dan tetap tersenyum ke arah Kiyan.Setelah Kiyan sudah masuk ke kamar menemui anak2nya. Entah ada interaksi apa di dalam sana. Aku kembali duduk menemani Karina, Bragi dan Eras sambil ngobrolin kasus Rama dan planning nikahannya Karina dan Bragi.
"Sya..." panggil Karin disela2 obrolan.
"Yap..." jawabku.
"Anak2 Sya...
Gw kangen, gw kan kesini mau nengokin Khana...." ucap Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMERAN UTAMA : CONTINUE LURUH
ChickLitPlease!!! Ini DEWASA!!! Kisah ku kembali. Arisya. Perpisahan ku dengan Dipta tidak seperti yang ku harapkan. Aku kehilangan dia untuk selamanya. Lalu aku melihat Kiyan, menatapku yang meratapi kepergian Dipta. Menangisi Dipta begitu dalam dan terpuk...